Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Tambah 236 Petugas Damkar pada 2024

Kompas.com - 03/04/2024, 10:01 WIB
Tria Sutrisna,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal menambah petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat). Badan Kepegawaian Daerah (BKD) mencatat ada penambahan 236 petugas pada 2024 ini.

Kepala BKD DKI Jakarta Maria Qibtya menjelaskan, kedatangan tambahan petugas tersebut akan meningkatkan pelayanan Dinas Gulkarmat, dalam mengantisipasi dan mengatasi kebakaran.

“Untuk formasi 2024 ini ada alokasi untuk pemenuhan alokasi kebutuhan Damkar sebanyak 236, jadi ini sudah terpenuhi,” ujar Maria dalam keterangannya, Rabu (3/4/2024).

Baca juga: Petugas Damkar Jaktim Jadi Tersangka Dugaan Pencabulan Anak Kandungnya

Dengan penambahan tersebut, rencana Dinas Gulkarmat untuk mengajukan penambahan personel dengan menarik PJLP kelurahan, tidak perlu dilakukan.

“Kan ada hal lain yang harus kami perhitungkan, jadi belanja pegawai kan kita. Makanya kami sudah menyesuaikan kebutuhan itu,” kata Maria.

Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Inggard Joshua mengatakan, Dinas Gulkarmat kini baru memiliki kurang lebih 4.000 petugas. Jumlah tersebut masih jauh dari angka ideal, yakni 10.709 petugas.

“Kebutuhan damkar 10.709, sekarang tenaga 4.000-an dan ditambahkan 200 lumayan juga,” kata Inggard.

Berdasarkan data Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, terjadi 2.286 kebakaran di Ibu Kota sepanjang 2023.

Baca juga: Padamkan Kebakaran Gudang Amunisi TNI di Ciangsana, Damkar: Kami Awam dan Takut...

Kepala Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Satriadi Gunawan memaparkan, kebakaran paling banyak terjadi di wilayah Jakarta Timur.

"Jakarta Timur ada 594 (kasus). Tahun 2022 itu ada 349 kasus. Kemudian Jaksel tahun 2023 itu ada 573, sedangkan tahun 2022 ada 492," ujar Satriadi kepada wartawan, Selasa (23/1/2024).

Sementara itu, di wilayah Jakarta Barat terjadi 484 kasus kebakaran pada 2023, Jakarta Utara 379 kasus, dan Jakarta Barat 256 kasus.

“Frekuensi kejadian kebakaran berdasarkan dugaan penyebab itu korsleting 1.126 kasus. Lalu, penyebab dari gas 205, lilin satu kasus, akibat membakar sampah 337, dan rokok 137 kasus," ucap Satriadi.

Baca juga: Cerita Petugas Damkar Cari iPhone 14 yang Nyemplung di Sumur Sempit Sedalam 20 Meter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com