Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikut Mudik Gratis, Warga Bekasi Harap Ada Penambahan Kota Tujuan ke Kampung Halaman

Kompas.com - 03/04/2024, 15:13 WIB
Firda Janati,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Warga Bekasi berharap Pemerintah Kota Bekasi dalam hal ini Dinas Perhubungan menambah kota tujuan dalam program mudik gratis untuk tahun depan.

Tahun ini, Dishub Kota Bekasi memberangkatkan 590 orang di mudik gratis "Balik Kampung" 2024 tujuan Solo, Semarang, dan Yogyakarta.

Mamik, salah satu warga Bekasi yang tinggal di Kampung Sawah Indah Kolong Sumamarecon mengaku senang bisa ikut mudik gratis.

Baca juga: Peminat Mudik Gratis di Jakarta Lampaui Target, Pesertanya Tembus 12.160 Orang

"Saya ucapkan terima kasih atas adanya pulang kampung gratis ini, sangat membantu sekali karena (bisa hemat), sangat terbantu sekali," papar Mamik sebelum keberangkatan, Rabu (3/4/2024).

Kendati merasa senang, Mamik berharap Pemkot Bekasi juga menyediakan tiket pulang ke Bekasi dan penambahan kota tujuan selain Jawa Tengah.

"Saya harap bisa ada terus dari tahun ke tahun kalau bisa tiket PP (pulang pergi) mudik gratisnya. Diadakan juga semua jurusan karena ini sangat terbantu," ujar Mamik.

Selain Mamik, Ngadiman yang bertempat tinggal di dekat kolong Summarecon Bekasi, juga mengharapkan hal yang sama.

"Kalau bisa dilanjutkan, kalau bisa saran dari untuk semua jurusan diadakan agar Kota Bekasi bisa keren dan maju," ucapnya.

Baca juga: Pemkot Bekasi Berangkatkan 590 Warga Mudik Gratis ke Kampung Halaman

Menanggapi permintaan warganya, Pj Wali Kota Bekasi Raden Gani menuturkan, pihaknya belum bisa menyediakan tiket pulang karena tidak bisa mengatur kepulangan seluruh pemudik.

"Iya (arus mudik tiga tujuan saja) karena kami kan tidak bisa mengatur juga kepulangan mereka," ujar Gani.

Sementara itu, Gani pastikan saran warga terkait penambahan kota tujuan mudik bakal dicatat untuk program mudik Lebaran tahun depan.

"Tentu menjadi atensi bagi kami ya, tadi saya sampaikan kami baru bisa tiga tujuan. InsyaAllah ke depan bisa lakukan lebih banyak lagi dengan jumlah bus yang lebih banyak," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com