Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Masih Sterilisasi 7 Rumah Imbas Kebakaran Gudang Amunisi di Ciangsana

Kompas.com - 04/04/2024, 06:43 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas masih mensterilkan tujuh rumah yang terdampak kebakaran gudang amunisi daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor.

“Saya terima informasi dari Kodim ada tujuh rumah yang belum boleh ditempati karena masih .sterilisasi. Nanti, kalau bisa secepatnya selesai dianggap steril, segera,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal TNI Kristomei Sianturi di Mapolda Metro Jaya, Rabu (3/4/2024).

Ia menyebutkan, sterilisasi dilakukan untuk mendeteksi apakah masih ada amunisi yang terbang ke permukiman warga saat ledakan terjadi.

Kristomei meminta warga agar tidak sembarangan mengutak-atik benda asing yang disinyalir merupakan amunisi dari Gudmurah Kodam Jaya.

Baca juga: 40 RT dan 5 Ruas Jalan di Jakarta Banjir Kamis Pagi Ini

“Kalau masyarakat ada yang masih melaporkan itu (menemukan amunisi) segera kami tindak lanjuti,” ucap Kristomei.

Sementara ini, pihak TNI AD telah membenahi 44 rumah yang terdampak. Kristonei berujar, investigasi masih dilakukan imbas terjadinya kebakaran di gudang amunisi tersebut.

"Tim investigasi sudah dibentuk oleh Pomdam Jaya, Pangdam Jaya dalam hal ini. Saat ini masih berjalan, kita tunggu investigasinya seperti apa," ungkapnya.

TNI juga tengah mendalami penyebab kebakaran Gudmurah tersebut. Sebagai informasi, di dalam Gudmurah Jaya/Bekasi ini ada sekitar 160.000 amunisi dan bahan peledak.

Kebakaran diduga terjadi karena adanya amunisi yang sudah kedaluwarsa. Sehingga, membuat material menjadi labil dan bergesek.

Baca juga: Kesaksian Warga Saat Kebakaran di Lubang Buaya: Ada Ledakan Ketika Api Membesar

Kebakaran gudang amunisi di Ciangsana terjadi pada Sabtu pukul 18.30 WIB. Kebakaran gudang peluru mengakibatkan ledakan keras yang mengagetkan warga sekitar. Beberapa amunisi juga terpental ke permukiman warga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com