Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Kompas.com - 19/04/2024, 10:37 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Mampang Kompol David Yuniro Kanitero mengungkapkan, ada salah satu karyawan toko bingkai Saudara Frame & Gallery yang menyemprotkan bensin ke kayu sebelum terjadi kebakaran.

Kendati demikian, penyemprotan bensin ini bertujuan untuk membersihkan kayu yang sudah dihinggapi rayap.

“Lima orang yang selamat, yang korban luka, itu adalah karyawan. Mereka sedang bekerja di basement,” ungkap David saat ditemui di Jalan Mampang Prapatan, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2024).

Baca juga: Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

“Satu ada yang memotong kayu, ada yang membetulkan kompresor, ada juga yang menyemprotkan bensin ke kayu. Karena, kayu ini ada rayapnya,” ujar David melanjutkan.

Ruang bawah tanah pada toko bingkai Saudara Frame & Gallery ini diduga menjadi tempat di mana api pertama kali muncul.

“Tiba-tiba ada api yang menyambar, kemudian membakar bangunan dan ruko ini,” kata David.

Sementara itu, kebakaran yang menghanguskan toko bingkai Saudara Frame & Gallery ini diduga disebabkan karena meledaknya alat kompresor.

“Terjadi ledakan kompresor dari dalam toko bingkai (yang menjadi penyebab kebakaran),” ujar Perwira Piket Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Imbang Satriana dalam keterangannya, Jumat (19/4/2024).

Baca juga: Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari Basement Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Sebagai informasi, kebakaran toko bingkai bernama Saudara Frame & Gallery terjadi pada Kamis (18/4/2024) sekitar pukul 19.40 WIB.

Kebakaran diduga disebabkan karena alat kompresor yang digunakan untuk mengecat meledak.

Banyaknya material yang mudah terbakar kemudian membuat api cepat merambat dan membesar.

Akibatnya, tujuh orang yang berada di lantai tiga toko terjebak dan tak bisa menyelamatkan diri

Tujuh korban yang terjebak lalu baru ditemukan pagi tadi dalam keadaan tak bernyawa.

Mereka ditemukan di salah satu ruangan di lantai dua bangunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com