JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, menegur sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di atas trotoar.
Saat menyisir sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (07/06/2024), petugas mendapati empat lapak PKL yang masih berjualan di atas trotoar tersebut.
"Hari ini kami memberikan teguran kepada para pedagang kaki lima yang masih nekat menggunakan trotoar jalan sebagai lokasi berjualan," kata Kepala Satpol PP Kecamatan Pulogadung, Andik Sukaryanto dikutip dari keterangannya, Jumat.
Baca juga: Trotoar di Pulogadung Jadi Tempat Parkir dan Jualan PKL, Pejalan Kaki Susah Lewat
Petugas Satpol PP telah meminta pedagang PKL untuk merapikan barang dagangan mereka agar tidak mengganggu akses pejalan kaki.
"Selain menyalahi aturan, keberadaan para PKL ini juga sangat menganggu pejalan kaki," ujar dia.
Andik menambahkan, berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2007 Tentang Ketertiban Umum Pasal 25 Ayat (2), setiap orang atau badan dilarang berdagang berusaha di bagian jalan trotoar, halte jembatan penyebrangan orang dan atau tempat-tempat untuk kepentingan umum lainnya.
Tidak hanya memberikan teguran, petugas juga memasang spanduk larangan berjualan disepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan.
Pihak Satpol PP Kecamatan Pulogadung rutin melakukan patroli guna mengantisipasi para PKL yang kerap menggunakan trotoar hingga badan jalan untuk berjualan.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga di sekitar Jalan Perintis Kemerdekaan mengeluhkan trotoar yang sempit karena dipergunakan sebagai tempat kendaraan parkir dan juga lapak pedagang PKL.
Baca juga: Gelar Razia, Pemprov DKI Tertibkan PKL dan Parkir Liar di Trotoar
Pedagang warung makan bernama Aisyah (25) mengatakan, sempitnya trotoar membuat dirinya terganggu saat harus berjalan kaki melintasi jalanan yang padat.
"Kadang orang jadi malas jalan kaki di sini karena trotoarnya sempit. Kita seringnya malah jalan di area khusus pesepeda," katanya.
Bahkan, menurut dia, pejalan kaki lebih banyak melintas di pinggir trotoar yang dapat membahayakan pengguna jalan.
Padahal, banyak orang melintas di trotoar tersebut untuk naik angkutan umum di pagi dan malam hari.
"Yang bikin kesal lagi ya karena sering motor lawan arah, lumayan takut keserempet aja sih," ujar Aisyah.
Senada dengan Aisyah, Ulil (30), warga yang tinggal di sekitar Jalan Perintis Kemerdekaan Pulogadung, juga mengeluhkan masalah trotoar yang sempit.
Baca juga: Trotoar di Pulogadung Jadi Tempat Parkir dan Jualan PKL, Pejalan Kaki Susah Lewat
Ulil mengungkapkan, trotoar di area tersebut sempat diperbaiki pada 2022, tetapi hanya untuk menutup selokan.
"Kirain mau disambung bikin trotoar, ternyata enggak. Yang sekarang ini sih bisa dibilang bukan trotoar ya," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.