Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satpol PP Pulogadung Tegur PKL yang Masih Berjualan di Trotoar

Kompas.com - 07/06/2024, 14:19 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, menegur sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di atas trotoar.

Saat menyisir sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (07/06/2024), petugas mendapati empat lapak PKL yang masih berjualan di atas trotoar tersebut.

"Hari ini kami memberikan teguran kepada para pedagang kaki lima yang masih nekat menggunakan trotoar jalan sebagai lokasi berjualan," kata Kepala Satpol PP Kecamatan Pulogadung, Andik Sukaryanto dikutip dari keterangannya, Jumat.

Baca juga: Trotoar di Pulogadung Jadi Tempat Parkir dan Jualan PKL, Pejalan Kaki Susah Lewat

Petugas Satpol PP telah meminta pedagang PKL untuk merapikan barang dagangan mereka agar tidak mengganggu akses pejalan kaki.

"Selain menyalahi aturan, keberadaan para PKL ini juga sangat menganggu pejalan kaki," ujar dia.

Andik menambahkan, berdasarkan Perda Nomor 8 Tahun 2007 Tentang Ketertiban Umum Pasal 25 Ayat (2), setiap orang atau badan dilarang berdagang berusaha di bagian jalan trotoar, halte jembatan penyebrangan orang dan atau tempat-tempat untuk kepentingan umum lainnya.

Tidak hanya memberikan teguran, petugas juga memasang spanduk larangan berjualan disepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan.

Pihak Satpol PP Kecamatan Pulogadung rutin melakukan patroli guna mengantisipasi para PKL yang kerap menggunakan trotoar hingga badan jalan untuk berjualan.

Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga di sekitar Jalan Perintis Kemerdekaan mengeluhkan trotoar yang sempit karena dipergunakan sebagai tempat kendaraan parkir dan juga lapak pedagang PKL.

Baca juga: Gelar Razia, Pemprov DKI Tertibkan PKL dan Parkir Liar di Trotoar

Pedagang warung makan bernama Aisyah (25) mengatakan, sempitnya trotoar membuat dirinya terganggu saat harus berjalan kaki melintasi jalanan yang padat.

"Kadang orang jadi malas jalan kaki di sini karena trotoarnya sempit. Kita seringnya malah jalan di area khusus pesepeda," katanya.

Bahkan, menurut dia, pejalan kaki lebih banyak melintas di pinggir trotoar yang dapat membahayakan pengguna jalan.

Padahal, banyak orang melintas di trotoar tersebut untuk naik angkutan umum di pagi dan malam hari.

"Yang bikin kesal lagi ya karena sering motor lawan arah, lumayan takut keserempet aja sih," ujar Aisyah.

Senada dengan Aisyah, Ulil (30), warga yang tinggal di sekitar Jalan Perintis Kemerdekaan Pulogadung, juga mengeluhkan masalah trotoar yang sempit.

Baca juga: Trotoar di Pulogadung Jadi Tempat Parkir dan Jualan PKL, Pejalan Kaki Susah Lewat

Ulil mengungkapkan, trotoar di area tersebut sempat diperbaiki pada 2022, tetapi hanya untuk menutup selokan.

"Kirain mau disambung bikin trotoar, ternyata enggak. Yang sekarang ini sih bisa dibilang bukan trotoar ya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Teganya 'Wedding Organizer' Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Teganya "Wedding Organizer" Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com