Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Calo Tiket Berkedok Pengasong

Kompas.com - 13/09/2008, 06:24 WIB

JAKARTA, SABTU — Calo tiket di Terminal I Bandara Soekarno-Hatta makin terang-terangan beraksi memasuki musim Lebaran tahun ini. Mereka umumnya berkedok sebagai pedagang asongan dan tahu cara mengelabui petugas bandara.

Pedagang asongan itu terdiri dari pria dan wanita. Mereka tak seperti pedagang asongan umumnya. Mereka berpakaian rapi dan membawa tas jinjing seperti penumpang pesawat terbang.
 
Seorang pangasong wanita setengah baya, misalnya, menghampiri Warta Kota dan mengeluarkan barang-barang dari tasnya berupa parfum dan gelang kesehatan, Jumat (12/9). Begitu tawarannya tak bersambut, wanita itu tiba-tiba menyatakan sanggup menyediakan tiket pesawat untuk lima orang.
 
Bukan hanya wanita itu yang aktif menghampiri calon penumpang, seorang lelaki berdialek wilayah Indonesia Timur tanpa malu-malu mengeluarkan barang dagangan dari tas jinjingnya. "Ini ada gelang kesehatan, ada metal panas untuk pinggang dan sendi kaki. Atau Bapak ada asam urat, ini ada tongkat untuk pijat dari Mesir," ujar lelaki tersebut.
 
Suatu saat di antara calon penumpang tujuan Pangkalpinang diketahui tiketnya hangus karena belum dikonfirmasikan. Tanpa sungkan lelaki tersebut menawarkan untuk mengurus tiket yang hangus tersebut dengan uang jasa Rp 100.000.

Kelabui petugas
 
Para pedagang asongan itu tampak bebas beraksi pada pukul 16.00-18.00. Mereka seperti mengetahui pada jam-jam tersebut petugas bandara ogah berpatroli. Sebelumnya sejumlah pedagang asongan ini kena razia petugas pukul 14.00.
 
"Biasanya yang kena razia itu selain nekat juga belum paham jadwal patroli petugas keamanan bandara. Ada sih orang-orang baru, kalau orang lama biasanya enggak begitu. Lagian ada juga yang sudah cukup dikenal sama petugas, jadi pas petugas razia di terminal dia cukup ngeliatin kami aja sampai kami pergi nyebrang ke arah parkiran mobil di depan terminal. Kalau nekat banget baru ditangkap," ungkap pria pengasong tadi.
 
Menurutnya, kalaupun pedagang merangkap calo tiket itu ditangkap petugas, hukumannya hanya barang dagangan disita, lalu dilepaskan lagi. "Soal kemampuan kami menyediakan tiket tergantung hubungan baik dengan petugas pelayanan tiket di bandara," kata calo yang tak mau dikutip namanya itu.
 
Keuntungan dari calo tiket, lanjutnya, dibagi 50-50. "Soal data penumpang kan ada yang bisa diakali pakai KTP atau identitas siapa saja asal jangan pakai identitas pegawai maskapai. Tapi memang enggak semua maskapai bisa diajak kerja sama. Biasanya maskapai lokal yang tidak terlau terkenal seperti itu tuh yang bisa kita ajak main," kata calo tersebut seraya menunjuk konter maskapai penerbangan lokal yang ada di Terminal 1 B.
 
Komandan Petugas Gabungan Keamanan dan Ketertiban Bandara Soekarno-Hatta Mardianto mengakui bahwa pihaknya harus kucing-kucingan dengan pedagang asongan yang merangkap calo tersebut. Mereka biasanya sudah hafal kapan petugas berpatroli dan kapan tidak.
 
Selain itu, lanjut Mardianto, belum adanya payung hukum yang kuat untuk memberikan sanksi membuat keberadaan para calo sulit diatasi. "Selama ini hanya ada penyitaan dan pengarahan saja atau denda pelanggaran ringan," katanya. (cel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com