Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semoga Mama Masuk Surga Ya...

Kompas.com - 28/03/2009, 12:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mata bocah berusia sembilan tahun itu masih berkaca-kaca ketika ditanya mengenai ibunya, Sarinah Aca (35), warga Cirendeu yang menjadi korban tragedi Situ Gintung, Jumat dini hari lalu. Tampak bekas air mata yang mengering di wajahnya yang lugu. Sesaat, Yongki, demikian nama bocah tersebut, mulai menceritakan detik-detik kejadian yang mungkin tidak akan dilupakannya seumur hidup.

Air tanggul yang jebol sekitar pukul 04.00 dini hari membuat dirinya, almarhumah Sarinah, ayahnya, Aca (37), dan sepupunya, terbangun. Dalam sekejap, air pun sudah memenuhi rumah kontrakan mereka di RT 04 RW 08, Cirendeu, Ciputat, Kota Tangerang, Banten. Panik, Sarinah langsung meraih Yongki, sedangkan Aca meraih keponakannya. Air tanggul yang jebol tersebut kemudian memisahkan pasangan asal Indramayu tersebut. Sementara Aca menjebol atap rumah kontrakan yang baru ditinggalinya selama tiga bulan, Sarinah yang mendekap anak semata wayangnya tersebut hanyut terbawa arus.

Naas, setelah beberapa saat terseret arus tanggul, Yongki akhirnya terlepas dari dekapan ibunya. Setelah itu, anak putus sekolah tersebut mengaku tidak mengetahui nasib ibunya tersebut. "Saya sudah minta-minta tolong, tapi enggak ditolongin. Setelah terlepas, saya terputer-puter di kali. Pas ada pohon, saya langsung pegangan dan manjat pohon," ujar Yongki lirih.

Setelah dua jam bertahan di atas pohon, sekitar pukul 06.00, akhirnya dirinya mendapat pertolongan dari tim sukarelawan Universitas Muhammadiyah Jakarta, dan dibawa ke rumah Ketua RT 04. Kemudian, Aca menemukan Yongki sekitar pukul 12.00. Keduanya datang ke Posko UMJ, dan diinformasikan bahwa Sarinah ditemukan tewas dan dibawa ke RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan.

Mereka berdua pun lantas bergegas menuju rumah sakit tersebut. Setibanya di Instalasi Forensik dan Perawatan Jenazah RSUP Fatmawati, Aca, yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang gorengan, terlihat berusaha untuk tegar menyaksikan istrinya terbujur kaku dengan wajah bengkak-bengkak. Beberapa saat, Aca mulai dapat menguasai diri, dan segera mengurus administrasi di tata usaha RSUP Fatmawati. Jenazah Sarinah direncanakan akan dibawa ke Indramayu untuk dimakamkan. Yongki mengaku memiliki harapan untuk ibunya. "Semoga mama masuk surga, ya," ujarnya lirih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com