Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balai Warga Situ Gintung Pun "Hilang"

Kompas.com - 01/04/2009, 13:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ternyata bukan hanya jumlah korban hilang yang masih simpang siur menyusul bencana yang melanda kawasan di sekitar situ Gintung, Cirendeu, Tangerang, Jumat pekan lalu. Lokasi bangunan pun bisa hilang jejaknya.

Salah satu bangunan yang "hilang" jejaknya adalah balai warga di daerah itu. Tim kesehatan jiwa dari Magister Keperawatan Jiwa Universitas Indonesia yang ingin memberikan konseling bagi para pengungsi harus berkeliling mencari letak balai warga tersebut.

Awalnya dari media center, tim yang pimpin oleh Wahyu diberi arah ke Fakultas Kedokteran UMJ dan berbelok ke kiri. Setelah mengikuti arahan tersebut, Wahyu tidak menemukan tempat itu. " Saya mencari di mana balai warga, karena menurut relawan pengungsi banyak di sana. Dan kami ingin melakukan konseling bagi para pengungsi," terang Wahyu.

Merasa bingung, Wahyu bertanya lagi pada warga, warga yang ditanya pun memberi arahan. Kembali lagi Wahyu mengikuti arahan warga tersebut, dan lagi-lagi ia tidak berhasil menemukan Balai Warga tersebut.

Wahyu dan rombongan terus berjalan mengelilingi kampung poncol. Sesampainya di bawah jebolnya tanggul untuk ketiga kalinya ia bertanya, kali ini ia bertanya pada seorang petugas. " Di mana ya pak balai warga itu, saya dari tadi berkeliling tapi belum ketemu juga, " tanya Wahyu pada petugas berseragam itu.

Sang petugas pun memberikan arah. "Mbak naik ke atas, setelah warung nasi belok ke kiri," kata petugas tersebut.

Wahyu mengikuti arahan petugas itu, namun lagi-lagi balai warga tidak ditemukan. Setelah lelah berjalan sekitar 2 kilometer hanya untuk mencari balai warga, akhirnya Wahyu dan timnya memutuskan melakukan proses konseling di lingkungan warga. "Kita lakukan konseling di sini saja, banyak juga para pengungsi di sini," kata Wahyu kepada timnya.

Tidak jelasnya lokasi balai warga juga membuat repot para wartawan yang ingin meliput. "Sudah keliling-keliling, tapi enggak ketemu juga. Padahal beritanya di sana banyak pengungsi, bagus untuk diangkat," keluh salah satu wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com