Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Surabaya, Pasar Barang Antik yang Meredup

Kompas.com - 28/05/2009, 17:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pedagang barang antik di Jalan Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat, minta pemerintah membantu promosi menyusul turunnya jumlah pengunjung hingga separuh sejak 2005. "Pengunjung turun tajam sejak empat tahun silam dan hingga sekarang masih tetap sedikit, untuk itu kami minta pemerintah menggenjot promosi," kata H Mumu Hidayat, Koordinator Pedagang Antik pasar itu, di Jakarta, Kamis.

Menurut Hidayat, promosi itu bukan hanya di dalam negeri, tetapi juga untuk pasar luar negeri mengingat sebelumnya tempat ini menjadi salah satu favorit turis. "Sebelum tahun 2005 banyak turis Australia, Swedia, dan beberapa negara lainnya, secara rutin mengunjungi satu-satunya pasar antik di Jakarta ini, dan biasanya selalu membeli barang apa saja yang diminati," kata Hidayat.
 
Sardi, penjual barang antik yang mengaku sudah 35 tahun berjualan di pasar itu, mengatakan, "Dalam dua tiga tahun belakangan ini barang antik yang laku jumlahnya terus menurun, kalau sebelumnya tiap minggu pasti ada yang beli, belakangan ini hanya laku dua atau tiga buah dalam sebulan."
 
Akibat pendapatan menipis, dia mengaku tak jarang harus mengutang untuk membiayai keluarga.

Pasar Antik Surabaya telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selain sebagai tempat jual beli barang bernilai sejarah, juga sebagai lokasi wisata yang patut dikunjungi. Di tempat itu dapat ditemukan barang antik terbuat dari kayu, logam kuningan, porselin, wayang golek, lukisan, dan barang suvenir lainnya yang sudah berusia di atas 60 tahun. Salah satu barang antik yang masih terawat baik dan dijual cukup murah di lokasi tersebut yakni sangkur terbuat dari besi baja diproduksi pada 1911 dan dijual hanya Rp 500.000.

Para pedagang mengatakan, barang antik tersebut dijual dengan harga bervariasi dari termurah Rp 5.000 hingga puluhan juta rupiah per unit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com