Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberuntungan Tak Lagi Mengikuti Dadang Pagi Ini

Kompas.com - 17/07/2009, 13:44 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Enam tahun lalu Dadang Hidayat (36) beruntung lolos dari ledakan bom di Hotel JW Marriott. Saat kejadian itu, ia tengah menjalankan shalat. Namun, keberuntungan yang sama tidak mengikutinya, Jumat (17/7) pagi ini. Pegawai di Restoran Airlangga Hotel JW Marriott itu menjadi salah satu korban aksi terorisme biadab.

Dua buah bom pagi ini meledak di depan Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton. Hingga berita ini diturunkan, setidaknya sembilan orang tewas dan tak kurang dari 50 lainnya terluka. Saat Dadang masih menjalani pemeriksaan intensif di Rumah Sakit Pusat Pertamina akibat luka bakar serius di wajah dan tubuhnya. Pihak RSPP sendiri belum memberikan keterangan mengenai kondisi korban saat ini. "Masih dirawat dan akan diperiksa lebih lanjut," kata salah seorang staf RSPP.

Dwi Susanti (31), istri Dadang, mengaku sempat mendapatkan firasat tidak enak semalam. Sambil bertetesan air mata, Dwi bercerita, sejak semalam suaminya tidak tampak seperti biasanya. "Bapak dari semalam kelihatan diam terus tidak banyak bicara. Padahal enggak biasanya seperti itu," kata Dwi tersedu-sedu.

Ia sama sekali tidak menyangka jika keanehan tersebut adalah pertanda buruk nasib suaminya pagi ini.

Dadang yang tinggal di Desa Cijunjung Sentul, Jawa Barat, sudah bekerja di JW Marriott sejak tahun 2000. Menurut Dwi, dulu ketika terjadi ledakan pertama di JW Marriott tahun 2002, suaminya nyaris ikut menjadi korban. "Tapi waktu itu bapak izin untuk shalat, jadi enggak kena ledakan," ujarnya lirih.

Dwi sungguh tak menyangka jika suaminya kini sungguh-sungguh menjadi korban ledakan di tempat yang sama. "Waktu dengar berita ada bom saya langsung telepon Bapak, tapi enggak diangkat. Baru tahu Bapak jadi korban dari Pak Bujono atasannya Bapak di kantor," ungkap Dwi.

Kini, ia mengaku hanya bisa pasrah. Ia menyerahkan semua kepada pihak rumah sakit agar merawat suaminya agar segera kembali pulih. "Saya dan anak-anak sedih, kenapa bom kayak begini selalu terjadi," kata Dwi dengan suara bergetar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com