Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Sehari Lagi, Eni Bangkit dari Kematian

Kompas.com - 10/01/2010, 11:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu dari empat orang pendoa orang sakit yang baru menggelar ritual bertapa selama 40 hari jatuh sakit dan akhirnya tewas. Namun, mereka berkeyakinan jika mayat tersebut didoakan terus setiap hari, maka di hari kelima akan hidup kembali.

Seperti diberitakan sebelunya, Eni Juner (24) tewas di rumah kontrakannya di daerah Durikosambi, Cengkareng, Jakarta Barat saat bertapa bersama tiga temannya, masing-masing Ani (45), Andir (25), dan Elizabeth (30). Ritual bertapa tersebut telah dilakukan sejak awal Desember tahun lalu.

Eni dan teman-temannya tiap hari hanya makan sekali dan mandi sekali pada pukul 03.00 dini hari. Namun, di tengah perjalanan, Eni diduga tidak kuat sehingga meninggal. "Eni meninggal pada hari Selasa, dan kami sengaja menyimpan jasad Eni di rumah" tutur Elizabeth.

Elizabeth dan teman-temannya sepakat untuk tidak menguburkan Eni karena mereka meyakini kalau didoakan setiap hari, pada hari kelima rekannya itu akan hidup kembali. Namun beberapa tetangganya keburu mencium bau busuk. Warga bertambah curiga karena bau busuk itu berasal dari arah kontrakan Eni.

Menurut Ny Murni (37), warga sekitar, dia sempat menanyakannya kepada Elizabeth dan teman- temannya. "Hari Rabu warga sempat menanyakan kepada mereka, tapi mereka malah mengunci pintu rapat-rapat," jelas Murni.

Akhirnya Murni bersama tetangga lainnya melaporkan kasus tersebut ke pengurus RT setempat. Saat mendatangi kontrakan, beberapa warga melihat banyaknya lalat di kontrakan tersebut. Ketika melihat ke dalam rumah kontrakan, mereka terkejut karena bau busuk itu berasal dari mayat Eni.

Warga dan petugas melihat jasad Eni dibaringkan di lantai yang dialasi karpet. la mengenakan baju krem. Tubuhnya sudah membengkak. Saat membawa jenazah Eni, petugas pun harus menggunakan masker penutup hidung.(Warta Kota/GUS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com