Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mba Cepat Tolongi, Saya Akan Diperkosa

Kompas.com - 27/06/2011, 17:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak keluarga Ernawati (15), TKW asal Kudus yang meninggal di Arab Saudi melaporkan Kementrian Luar Negeri dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) ke Ombudsman, Senin (27/6/2011).

Kedua instansi tersebut dinilai lambat merespon laporan keluarga terkait penyiksaan yang diterima Ernawati dari majikannya di Saudi. "Kemenlu yang harus bertanggungjawab," ujar Yeni Larasati kakak dari Ernawati selaku perwakilan keluarga di kantor Ombudsman, Jakarta.

Staf Divisi Advokasi Migrant Care, Eli Anita saat mendampingi Yeni menambahkan, pihak keluarga dengan didampingi Migrant Care telah melaporkan tindak kekerasan majikan yang dialami Ernawati kepada Kemenlu sejak 31 Januari. "Kemenlu waktu itu jawabannya akan difollow up," kata Eli.

Namun, hingga keluarga menerima kabar meninggalnya Erna pada 10 Februari, tidak ada upaya nyata dari Kemenlu untuk melindung Erna. "Kemenlu bilang akan selidiki lagi apakah berita (kematian Erna) itu benar atau tidak," tambah Eli.

Hingga kini, keluarga juga belum mendapatkan kepastian soal keberadaan jenazah Ernawati yang dikabarkan bunuh diri dengan meminum racun itu. Pihak Kemenlu, kata Eli, mengatakan bahwa jenazah masih diotopsi.

Selain melapor ke Kemenlu, Yeni mengatakan bahwa keluarga telah melaporkan perilah kematian Ernawati tersebut kepada BNP2TKI. "Tanggal 14 Februari, BNP2TKI bilang kita akan panggil PT (PJTKI), tanggal 23 Februari BNP2TKI bilang sudah dipanggil PT-nya, tanggal 3 April Kemenlu bilang masih dalam proses," ucap Yeni.

Menanggapi laporan tersebut, anggota Ombudsman Kartini berjanji bahwa pihaknya akan segera menindaklanjuti dengan memanggil pihak Kemenlu dan BNP2TKI.

"Kita akan lakukan klarifikasi dulu, kalau sudah, direkomendasi, kalau tidak dapat dimediasi, maka dikasih rekomendasi," katanya.

Ombudsman akan menelisik sejauh mana Kemenlu dan BNP2TKI melindungi para TKI. "Terutama yang di timur tengah karena yang paling parah di timur tengah," ujar Kartini.

Adapun pihak keluarga mendapatkan kabar kematian Ernawati dari temannya yang bernama Mise. Erna diduga meninggal dunia di Arab Saudi karena meminum racun. Dia bunuh diri karena tidak tahan lagi dengan perilaku kasar majikannya.

"Desember 2010 (Erna) telepon ke keluarga, kondisinya sangat menghawatirkan, kondisinya sangat tertekan," kata Eli.

Dia juga mengisahkan, Erna pernah dicambuk dengan selang air oleh majikannya. "Terakhir, berat badannya tinggal 33 kilogram," tambah Eli.

Bahkan, Erna juga mengaku kepada Eli bahwa dia diancam akan diperkosa. "Mba cepat tolongin saya, saya diancam diperkosa teman laki-laki majikan saya," tutur Eli menirukan Erna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com