Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengarkanlah Kami yang di Lapangan

Kompas.com - 19/09/2011, 16:12 WIB

DEPOK, KOMPAS.com — Persoalan angkutan kota memang saling terkait. Penertiban yang sering dilakukan petugas tidak berlanjut pada penindakan yang tegas. Penertiban tersebut hanya berhenti di petugas di lapangan. Selanjutnya angkot kembali beroperasi meski kedapatan melanggar berkali-kali.

”Kalau dihitung, saya dan rekan-rekan sudah menertibkan angkot ratusan kali, tetapi angkot yang sudah ditertibkan dapat beroperasi lagi dengan pelanggaran yang sama,” tutur petugas penjaga dan pengatur (Gatur) pintu keluar Terminal Depok berinisial IA, Senin (19/9/2011), saat ditemui.

IA mengeluh, setelah menertibkan angkot yang melanggar, bukan pujian yang didapatkannya, tetapi ancaman keselamatan di jalan ketika menjalankan tugas. Beberapa kali dia diserempet sopir setelah penertiban, dibentak sopir, dan berkelahi dengan sopir di jalan.

”Dalam kondisi seperti ini, siapa yang melindungi saya? Tidak ada. Kami yang menertibkan, kami yang harus menghadapi persoalan,” tutur IA.

Dia juga heran mengapa tidak ada kelanjutan kebijakan setelah penertiban. Dia tidak tahu duduk persoalannya karena hal tersebut ada di tangan pimpinannya. Selama tahun 2010, di Depok ada 286 angkutan umum yang telah ditertibkan. Petugas menemukan adanya pelanggaran masa berlaku trayek alias izin trayek telah habis. Lalu, mengapa mereka dapat beroperasi lagi dengan pelanggaran yang sama?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com