Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pomdam Jaya Periksa Oknum "Koboy Palmerah"

Kompas.com - 02/05/2012, 11:59 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat membenarkan oknum pengumbar tembakan "Koboy Palmerah" adalah anggota Detasemen Markas (Denma) Angkatan Darat. Pelaku penembakan bernama Kapten A tersebut hingga kini masih menjalani pemeriksaan di Polisi Militer Kodam Jaya (Pomdam Jaya).

"Yang bersangkutan sekarang sudah diproses di Pomdam Jaya dan masih terus di-BAP (berita acara pemeriksaan)," ucap Kepala Pusat Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal TNI Pandji Suko Hari Yudho, Rabu (2/5/2012), dalam jumpa pers di Mabes Angkatan Darat.

Dia menjelaskan, sejumlah saksi seperti satpam dan masyarakat yang ada di sekitar lokasi tersebut juga sudah dimintai keterangannya oleh Pomdam Jaya. "Sedangkan untuk korbannya, itu masih belum, nanti juga akan sekalian diperiksa," katanya.

Pandji menuturkan, jika Kapten A terbukti melakukan pelanggaran pidana, maka akan langsung diserahkan ke Pengadilan Militer. Tetapi, jika tidak, maka sanksi disiplin yang akan diberikan.

"Sebagai prajurit, kemungkinan-kemungkinan ada yang menyangkut atau mengancam, memukul, dan sebagainya tetap akan diproses. Sesuai sanksi dan aturan yang ada. Nanti Pomdam Jaya yang akan tentukan sanksinya apa, disiplin atau pidana," kata Pandji.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa umbar tembakan oleh seorang pengendara mobil Toyota Avanza berpelat nomor Tentara Nasional Indonesia (TNI) beredar di YouTube. Video berdurasi 2 menit dengan judul "Koboy Palmerah" itu diunggah oleh akun bernama Unplugged The TV pada Selasa (1/5/2012) sekitar pukul 13.00.

Video tersebut bermula dari suara tembakan dari senjata. Di dalam rekaman itu, Kapten A berdiri di belakang mobil Toyota Avanza dengan pelat nomor 1394-00 berwarna hijau dof milik TNI AD. Ia terlihat emosional dan mulai menghardik seorang pria berkaus warna biru dan masih menggunakan helm yang berdiri di depan sepeda motor Vespa miliknya.

Kapten A juga menenteng senjata mirip senjata api dan sebuah tongkat besi. Berkali-kali Kapten A menghardik sang pengendara motor sambil memukulinya dengan tangan maupun senjata yang digenggamnya ke arah kepala dan paha.

Berdasarkan keterangan saksi mata, Andri, perselisihan antara keduanya terjadi lantaran pengendara sepeda motor merasa dipepet oleh mobil milik Kapten A.

"Kejadiannya sekitar 20 menit karena berhasil dilerai sama polisi militer yang datang berseragam dan pakai mobil warna putih. Si penembak juga langsung dibawa polisi militer," kata Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com