Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Surakarta Lakukan Studi Banding ke Tambora

Kompas.com - 16/10/2012, 13:58 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kota Surakarta melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, untuk saling mempelajari kelebihan dari daerah masing-masing. Dalam kunjungan ini, pemerintah Kota Surakarta memboyong 56 orang dari kecamatan dan kelurahan se-Surakarta.

"Pemerintah kota Surakarta yang datang ke Kecamatan Tambora untuk melakukan kunjungan kerja dan studi banding untuk penyelenggaraan tertib admnistrasi," kata Heru Sunardi, Camat Pasar Kliwon, Surakarta, Jawa Tengah, di Jakarta, Selasa (16/10/2012).

Heru menambahkan, penyelenggaraan tertib administrasi yang ditinjau dan dipelajari melingkupi beberapa hal di antaranya untuk melihat kependudukan Kecamatan Tambora yang dikenal padat penduduk, perencanaan pembangunan partisipatif, dan pelimpahan usaha wewenang oleh camat dan lurah.

Dari kunjungan ini diharapkan kedua pemerintahan bisa mengambil sisi positif dari daerah yang lain. Selain itu, kata Heru, ia bersama 4 camat dan 51 lurah dari Surakarta berencana mempelajari cara mengatasi kepadatan penduduk yang ada di kecamatan Tambora.

Kecamatan Tambora yang memiliki 11 kelurahan di satu kecamatan dianggap bisa menjadi barometer pengelolaan administrasi wilayah.

Isnawa Adji, Camat Tambora mengatakan, wilayah Tambora merupakan salah satu kawasan home industry yang padat di DKI Jakarta. Di antaranya home industry yang menjadi pemasok barang-barang pakaian di Mangga Dua, Blok M, dan Tanah Abang.

Tak hanya itu, kata Adji, di Tambora, kaos-kaos bola yang mendapatkan lisence dari klub-klub sepak bola dunia. Bahkan pakaian yang banyak dijual di Singapura merupakan hasil dari industri di sekitar Tambora.

Adji mengungkapkan, tak hanya home industry yang melekat di kawasan padat penduduk se-Asia tenggara ini. Tambora juga memiliki banyak permasalahan, di antaranya pelimpahan sampah yang menggunung karena terdiri dari 267 juta penduduk di satu kecamatan. Selain itu pencurian listrik di kawasan padat penduduk kerap kali menjadi penyebab kebakaran besar di wilayah ini.

"Tambora kan termasuk zona merah di pemetaan pemprov DKI, jadi sebagai pejabat pemerintahan, kita di sini harus siap siaga terus," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com