Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUP Persahabatan: Tak Ada Pencabutan Alat Nafas RI

Kompas.com - 06/01/2013, 13:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Dr Priyanti Z Soepandi membantah meninggalnya RI (11) terjadi setelah tim dokter rumah sakit meminta persetujuan keluarga untuk melepas alat bantu perawatan RI.

"Rumah sakit telah berusaha semaksimal mungkin untuk menolong pasien, bahkan kami memberikan fasilitas gratis untuk pasien ini, jadi tidak ada pencabutan alat nafas," ujar Priyanti dalam konferensi pers, Minggu (6/1/2013) pagi.

Priyanti menjelaskan, pasien RI datang ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) RSUP Persahabatan pada Sabtu, 29 Desember 2012, pukul 10.39 WIB, dengan didampingi orangtuanya, L (54) dan A (50). Kala itu, RI masuk rumah sakit dengan kondisi kejang serta suhu badan meningkat.

Tim dokter kemudian memberikan obat anti kejang melalui dubur korban. Saat itulah tim dokter mendapatkan luka tak tertangani pada kemaluan korban. Luka itu tampak seperti luka sariawan berat berbentuk memanjang. RI pun dirujuk ke ICU (Intensive Care Unit) RSUPP. Sejak saat itu, RI diberikan alat bantu nafas.

Menurut Priyanti, sejumlah penanganan medis telah dilakukan kepada RI. Mulai dari penggunaan obat-obatan untuk meningkatkan tekanan darah, antibiotik, anti demam serta pemeriksaan CT Scan. Dari serangkaian pemeriksaan itu, RI didiagnosis mengidap infeksi pada bagian otak.

"Mulai jam 03.30 WIB pagi tadi tekanan darah menurun, rekam jantung mendatar, pupil melebar dan pasien dinyatakan meninggal dunia jam 06.00 WIB," lanjut Priyanti.

Kini, jenazah bocah malang tersebut telah dikirim ke ruangan jenazah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk menjalan otopsi. Pihak keluarga serta dokter forensik dari RSUP Persahabatan turut mendampingi jenazah RI. Rumah sakit juga diketahui telah mengirimkan hasil visum ke Polres Jakarta Timur.

Keluarga berencana memakamkan bocah malang tersebut di Tempat Pemakaman Umum Kapuk, Jalan Aster, Harapan Baru II, Bekasi, Jawa Barat. Namun, belum jelas akan dimakamkan kapan karena proses otopsi masih berlangsung.

RI, adalah puteri bungsu dari enam bersaudara pasangan suami istri A (50) dan L (54). Mereka tinggal di lapak pemulung di Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur. RI diduga korban kekerasan seksual atas luka berat pada kemaluannya. Namun sayang, belum sempat memberikan keterangan, ia menghembuskan nafas terakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com