Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Waduk Pluit Harus Dikeruk

Kompas.com - 23/01/2013, 14:06 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, kedalaman Waduk Pluit harus ditambah. Caranya adalah dengan melakukan pengerukan sampai kedalaman minimalnya menjadi sepuluh meter dari kedalaman saat ini yang hanya sekitar tiga meter.

Basuki menjelaskan, tanpa adanya Waduk Pluit, 40,6 persen wilayah Jakarta akan tenggelam. Hal itu disebabkan wilayah ini menjadi jalur lintasan air ditambah dengan posisi muka tanah yang berada di bawah permukaan laut.

"Bagaimana ada 40,6 persen wilayah Jakarta enggak boleh ditinggalin? Kan enggak mungkin. Lalu Tanjung Priok bagaimana? Maka itu, ini semua ada hubungannya dengan Waduk Pluit," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Rabu (23/1/2013).

Mantan Bupati Belitung Timur ini menyampaikan, Waduk Pluit telah ada sejak zaman Belanda. Lokasi itu kemudian menjadi salah satu titik ideal untuk bermukim karena jaraknya yang berdekatan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Potensi banjir juga relatif dapat dikendalikan dengan catatan waduk tersebut bisa dikelola dengan lebih baik.

"Enggak mungkin banjir kalau waduknya beres, saya jamin itu. Waduk Pluit harus dikeruk," ujarnya.

Sudah sepekan ini wilayah di Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara terendam banjir. Hal itu disebabkan melubernya air dari Waduk Pluit karena curah hujan tinggi dan kiriman dari KBB, ditambah matinya pompa akibat ikut terendam dan tingginya air pasang laut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com