Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Transportasi Jakarta Alami Kemunduran

Kompas.com - 20/02/2013, 13:42 WIB
Didik Purwanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suroso Alimoeso menilai sistem transportasi di DKI Jakarta kini justru mengalami kemunduran. Sebab, bukannya malah mengurangi kemacetan, tapi justru tambah macet.

Di era tahun 1978 hingga 1980, masterplan transportasi Jakarta sudah mulai menggunakan kereta api khususnya dari Depok hingga Kota. Dari rute tersebut, perkembangan bisnis di sekitar rel kereta api menjadi berkembang hingga sekarang.

"Masalahnya perencanaannya ini tidak konsisten. Bukan malah dikembangkan, tapi justru stagnan sampai sekarang," kata Suroso saat diskusi "Kebijakan Pembangunan dan Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal di kawasan Perkotaan" di Hotel Millenium Jakarta, Rabu (20/2/2013).

Suroso menegaskan, jalur kereta api tersebut sebenarnya bisa dikembangkan lagi. Misalnya dengan mengembangkan menjadi elevated atau jalur kereta layang sehingga tidak akan mengganggu layanan jalur darat lain seperti kendaraan roda dua dan roda empat. Hal ini disebabkan saat perekonomian masyarakat di sekitar kereta api tersebut mengalami pertumbuhan, maka jumlah kendaraan darat di sekitar rel tersebut juga semakin meningkat. Imbasnya, jalur kendaraan roda dua dan roda empat ini juga semakin terhambat karena semakin banyaknya perlintasan kereta api.

"Ini yang kurang diantisipasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," tambahnya.

Padahal dengan membuat jalur kereta layang (elevated), misalnya dari Depok hingga Manggarai maka frekuensi kereta api yang lalu lalang sekaligus jumlah penumpang yang bisa terangkut bisa lebih tinggi.

Kemudian penumpang bisa disinergikan dengan transportasi lain, seperti TransJakarta atau moda transportasi lainnya. Kondisi inilah yang akan dikembangkan oleh Kementerian Perhubungan di masa mendatang.

Sebagai contoh rute Ciledug-Blok M yang sampai saat ini cuma ada angkutan 69 bisa ditempuh dalam waktu lebih dari sejam.

"Padahal jika bisa dibuat elevated atau menggunakan bus tingkat dengan kondisi AC atau bus yang bagus, maka jarak tempuh yang lama itu bisa ditekan. Biasanya, jarak rumah ke tempat kerja bila lebih dari sejam, maka itu sudah tidak visible lagi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com