Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penaburan Garam Dihentikan

Kompas.com - 28/02/2013, 10:11 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mulai Kamis (28/2/2013) ini, penerapan teknologi modifikasi cuaca dengan menaburkan garam dapur atau natrium klorida mulai dihentikan. Penghentian ini lebih cepat dari rencana awal yang sebelumnya dilakukan sampai Maret.

Pembentukan awan tebal yang mengarah ke Jakarta dianggap sementara ini masih aman. Penaburan NaCl di sekitar wilayah Jakarta dilakukan untuk mengurangi dampak hujan lebat di Ibu Kota.

"Pembentukan awan tebal sementara aman. Jika sewaktu-waktu ada pembentukan awan lagi, kami bisa kerja sama dengan teknologi modifikasi cuaca," tutur Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta Ery Basworo.

Kegiatan dihentikan sejak Rabu (27/2/2013) kemarin dengan penaburan terakhir di sekitar Pelabuhan Ratu. Sementara itu, sejak awal kegiatan 26 Januari lalu, tim modifikasi cuaca menaburkan 66 kali dengan berat garam 201,8 ton.

"Memang benar, kegiatan sudah berakhir. Kami akan bekerja di tempat lain membantu penanggulangan bencana," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) F Heru Widodo.

Selanjutnya tim teknologi modifikasi cuaca bergerak untuk mengamankan ancaman lahar dingin Gunung Merapi, Jawa Tengah, dan banjir di Bojonegoro, Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com