Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayat dalam Karung Dibunuh Selingkuhannya

Kompas.com - 07/03/2013, 16:21 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Latar belakang kasus mayat dalam karung akhirnya terkuak setelah Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara mampu membekuk tersangka pelaku. Korban dan pelakunya adalah pasangan terlibat asmara yang berselingkuh dari pasangan masing-masing.

"Pelaku dan korban sama-sama selingkuh. Mereka kemudian terlibat cekcok," ungkap Komisaris Besar M Iqbal Kapolres Metro Jakarta Utara, Kamis (7/3/2013).

Kapolres menjelaskan, korban Salmah alias Samah (35) adalah perempuan berstatus istri dan sudah memiliki anak. Demikian pula, Irwansyah (27), tersangka pelaku pembunuhan. Ia diketahui sudah memiliki istri di kampung asalnya.

"Keduanya bertetangga di Babelan dan sudah menjalin hubungan selama 3-4 bulan," terang M Iqbal.

Dia menjelaskan, korban adalah seorang pekerja salon sekaligus pedagang kelontong yang memiliki penghasilan mencukupi. Sementara itu, suaminya adalah seorang kuli bangunan.

Perbedaan pendapatan ini, diduga penyidik, sebagai awal ketidakharmonisan hubungan antara korban dan suaminya. Sedangkan, pelaku adalah warga sekampung korban yang tidak memiliki pekerjaan tetap.

"Diduga ini yang menyebabkan korban berselingkuh dengan pelaku yang sekampung dengan dia," ujar M Iqbal.

Dalam perjalanan hubungan korban dan pelaku juga mengalami masalah. Dugaan sementara, percecokan inilah yang memicu terjadinya pembunuhan tersebut.

Pembunuhan dilakukan di kamar kos tersangka di Taruma Jaya, Bekasi pada tanggal 27 Februari lalu. Jasad korban kemudian dimasukkan ke dalam karung dalam keadaan telanjang.

Pakaian korban pun dimasukkan ke dalam karung secara terpisah dari jasad korban. Tersangka kemudian membawa mayat ke Kanal Banjir Timur, Cilincing, dan membuang mayat tersebut di sana. Mayat tersebut baru ditemukan warga pada Rabu (6/3/2013) sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com