Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buah Impor Tiada, Pedagang Jual Lapak

Kompas.com - 04/04/2013, 18:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak tersedianya buah impor di pasaran akibat pembatasan oleh pemerintah sejak dua bulan lalu, membuat pedagang buah merugi. Bahkan, ada pedagang buah impor yang terpaksa gulung tikar hingga menjual lapak dagangnya atas situasi tersebut.

"Di Pasar Induk Kramat Jati sini ada puluhan pedagang buah impor. Karena langka begini, sudah tiga pedagang yang jual lapaknya ke orang lain," ujar Wilujeng (30), salah seorang pedagang lapak di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (3/4/2013) sore.

Menutup lapak dagang, lanjut Wilujeng, adalah salah satu pilihan yang mau tak mau dihadapi oleh para pedagang buah impor atas kebijakan itu. Pasalnya, akibat tak bisa masuknya buah impor melalui importir di pelabuhan bea cukai Tanjung Priok, menyebabkan para pedagang beralih membeli buah-buahan asing melalui pasar grosir.

"Kalau pun ada dari importir di pelabuhan sana, barangnya sedikit sekali. Itu pun mahal sampai berkali-kali lipat. Begitu juga kalau beli di pasar grosir. Harga buah juga mahal," lanjut Wilujeng.

Sebagai contoh, di awal-awal buah impor langka, ia pernah membeli apel asal Amerika Serikat di pasar grosiran dengan harga Rp 775.000 per dus seberat 18 kilogram, dua kali lipat dari harga normal sebelumnya. Dari kondisi itu, ia berani menjual seharga Rp 800.000 dan mengambil untung hanya Rp 25.000 dari penjualan. Itu pun jarang ada pembeli buah impor yang tertarik.

"Makanya, kita lihat ke depan. Kalau enggak ada perubahan, ya mau enggak mau saya bisa tutup juga. Apalagi pedagang yang lain. Kondisinya sama saja sama saya," lanjut Wilujeng.

Beberapa waktu lalu, pedagang buah impor sempat mengeluhkan kondisi yang terjadi ke Menteri Perdagangan dan Perindustrian yang tengah berkunjung ke Pasar Induk Kramat Jati. Namun, kala itu, sang menteri hanya fokus untuk membebaskan 800 kontainer bawang merah di pelabuhan, sementara buah impor belum.

Wilujeng serta puluhan pedagang buah lainnya yang menggantungkan hidupnya melalui menjual buah impor mengaku pasrah atas kondisi itu. Mereka hanya bisa berharap, pemerintah bisa segera mengembalikan kestabilan harga buah impor agar dapur mereka tetap mengepul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com