Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemacetan Tanjung Priok Kian Parah

Kompas.com - 15/07/2013, 08:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan arus lalu lintas sejumlah ruas jalan menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, kian parah. Selama beberapa pekan terakhir, kendaraan menumpuk dan mengular hingga ke luar jalur utama. Kapasitas jalan dan pelabuhan sudah tidak memadai lagi untuk menampung arus barang.

Lalu lintas jadi kacau. Selama tiga hari hingga Sabtu (13/7/2013), sopir bus penumpang tujuan Terminal Tanjung Priok memilih lewat jalan kampung, seperti Jalan Bugis, Jalan Gadang, dan Jalan Swasembada. Mereka berupaya menghindari kemacetan di depan Pos 9 yang menjadi pintu masuk utama Pelabuhan Tanjung Priok.

Di Jalan RE Martadinata, sebagian pengendara sepeda motor dan mobil pribadi nekat melawan arah untuk menghindari penumpukan kendaraan di depan Pos 3. Sopir-sopir truk peti kemas terpaksa ”parkir” di jalan menunggu giliran masuk atau terhambat truk lainnya.

Kemacetan terlihat di tiga jalur utama, yakni Jalan RE Martadinata dan Enggano dari arah barat, Jalan Yos Sudarso dari arah selatan, serta Jalan Cakung-Cilincing dan Jampea dari arah timur. Jalanan didominasi truk-truk kontainer.

Di jalur arteri, kemacetan antara lain sering terjadi di Jalan Plumpang Raya, Kramat Jaya, Tugu Raya, dan Tipar-Cakung. Sopir angkutan umum dan pengendara kendaraan pribadi harus berebut ruang dengan truk-truk kontainer dari dan ke tempat penyimpanan.

Juru bicara Forum Komunikasi Sopir Se-Jabodetabek, Abdul Rosid, Minggu, mengatakan, penumpukan kendaraan terjadi karena penyempitan jalan akibat pembangunan akses jalan tol dan truk mengantre masuk atau keluar pelabuhan. Situasi itu terjadi saat kapal-kapal pengangkut barang ekspor atau impor sandar pada Jumat atau Sabtu.

”Tak hanya truk kontainer, kendaraan pribadi dan dinas juga keluar masuk pelabuhan karena terminal penumpang dan kantor militer berada di kawasan yang sama,” kata Rosid.

Jumlah peti kemas yang masuk ke Indonesia terus bertambah. Di Jakarta International Container Terminal, misalnya, kenaikan mencapai 20 persen dari 3.000 boks per hari pada Januari menjadi 3.600 boks per hari pada Juni 2013 (Kompas, 6/7).

Akan tetapi, Sofyan Gumelar dari Humas PT Pelabuhan
Indonesia (Pelindo) II membantah ada kemacetan di dalam kawasan pelabuhan. Kemacetan terjadi di luar kawasan, kata Gumelar, terutama karena penyempitan jalan. ”Ada beberapa simpul kemacetan di luar (pelabuhan), seperti di Jalan Akses Marunda, dan dua truk kontainer mogok di Jalan Jampea pada Sabtu sehingga menghambat arus.”

Sementara itu, ada peningkatan aktivitas bongkar muat kontainer, yakni dari rata-rata 4.500-5.000 truk menjadi sekitar 6.000 truk pada Sabtu. Peningkatan aktivitas lumrah terjadi menjelang Lebaran.
Akses tol

Kepala Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Mohammad Iqbal menilai, kapasitas jalan semakin tidak memadai karena kendaraan terus bertambah. ”Berapa pun petugas yang diturunkan untuk mengatur lalu lintas,
tetap tidak efektif mengurai kemacetan tanpa ada penambahan kapasitas jalan,” ujarnya.

Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah IV Bambang Hartadi, saat berkunjung ke Tanjung Priok, Selasa pekan lalu, mengatakan, kapasitas jalan non-tol sudah tak memadai. Keberadaan jalan tol diperlukan untuk menopang aktivitas pelabuhan.

Kepala Satuan Kerja Proyek Akses Tanjung Priok Bambang Nurhadi menambahkan, pembangunan jalan tol penghubung Rorotan-Semper-Cilincing-Tanjung Priok masih terus berlangsung dan ditargetkan beroperasi pada 2015. (MKN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com