Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala UP Rusun: Mobil di Rusun Marunda, Siapa Tahu Punya Tamu

Kompas.com - 27/08/2013, 11:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mobil-mobil pribadi sudah mulai meramaikan area parkir di Rusun Marunda, yang sebenarnya untuk warga kurang mampu. Namun, Pihak Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak bisa memberlakukan penertiban di rusun tersebut.

Kepala UP I Rusun Jakarta Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Jakarta Maharyadi mengatakan, para penghuni di Rusun Marunda, yang disebut warga berasal dari kalangan berada, menyewa unit di rusun tersebut secara sah.

"Mereka itu masuk lewat jalur umum dan membayar sesuai ketentuan. Kalau masalah mereka punya kendaraan, itu harus dikroscek lagi, siapa tahu punya tamunya," kata Maharyadi kepada Warta Kota, Senin (26/8/2013).

Pihaknya, kata Maharyadi, hanya memberlakukan dua kelas rusun yang disewakan, yaitu umum dan subsidi. "Mereka adalah penghuni kelas umum yang harganya lebih mahal dari kelas terprogram," katanya. Namun, lanjutnya, pihaknya akan mengkaji kembali peruntukan rusun tersebut.

Seorang warga yang tidak bersedia disebutkan namanya menyebut bahwa Blok 1 dan 5 dihuni oleh warga kelas umum dan bukan subsidi atau terprogram. Namun, belakangan blok-blok ini dihuni kalangan menengah atas.

Ia menyebutkan, mobil-mobil yang terparkir di rusun tersebut adalah milik penghuni di Blok 1 dan 5, di mana mereka adalah penghuni umum. Penghuni itu, menurut dia, kebanyakan pengusaha atau pegawai yang penghasilannya di atas Rp 10 juta. Hal ini bisa dilihat dari mobil yang terparkir.

Para penghuni itu, kata dia, umumnya tertutup. Mereka hanya datang pada sore atau malam hari, kemudian berangkat pada pagi harinya. Mereka tidak bersosialisasi dengan warga sekitar. Identitasnya jarang diketahui.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com