Saat keempatnya berkumpul di ruang tengah, tiba-tiba saja bangunan tersebut runtuh di bagian depan hingga merembet ke belakang.
Mahdi yang saat itu berusaha keras menghindari reruntuhan bangunan, malah tak berhasil. Pria yang ditemui kala itu mengenakan pakaian warna putih sempat tertimpa bangunan.
"Untungnya ada warga yang menyelamatkan saya. Saya sempat tertimpa, ini kepala saya berdarah," ujarnya.
Mahdi yang mengalami luka bocor di bagian kepala itu pun akhirnya dirujuk ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Kalideres untuk mendapatkan pengobatan.
Salah seorang saksi mata, Margono menceritakan, robohnya bangunan terjadi Sabtu (5/10/2013) pukul 08.30.
Margono yang tak sengaja melintas di depan rumah berlantai tiga tersebut saat kejadian, mengatakan robohnya bangunan berawal di bagian depan dan tak lama kemudian merembet ke bagian belakang bangunan yang memiliki panjang 20 meter.
Bukan hanya melihat peristiwa tersebut, pria asal Semarang, Jawa Tengah ini juga sempat menyelamatkan salah satu korban bernama Madi.
Usai kejadian, Margono langsung memeriksa reruntuhan tersebut untuk memastikan apakah ada korban jiwa atau tidak. Benar saja, Margono yang kala itu bersama seorang temannya, yakni Ucok sempat mendengar teriakan seorang pria di antara puing-puing bangunan.
"Saya sama Ucok langsung cari sumber teriakan itu, enggak tahunya ada seorang pria yang tertimbun. Dia tertimbun di antara balok dan reruntuhan beton," kata Margono.
Setelah mengetahui posisi korban berada di ruang tengah rumah, keduanya langsung berusaha menyelamatkan korban. Secara perlahan, mereka mengangkat puing-puing bangunan yang terdiri dari balok, beton, batu bata, besi pondasi dan bambu. Hingga 20 menit kemudian, keduanya berhasil menyelamatkan Madi.
"Setelah diselamatkan, korbannya langsung dibawa ke Puskesmas Kecamatan Kalideres untuk diobati," ungkapnya.
Margono sempat mendengar suara teriakan lagi, namun kali ini teriakan dari seorang wanita yang membuat ia sempat kelilingi bangunan untuk mencari sumber teriakan dan ia melihat tangan korban bergerak di antara reruntuhan bangunan. Dan posisinya berada di bagian belakang rumah. Saat itu Margono mengaku kesulitan untuk menolong korban. Sebab, tubuh korban tertimpa tembok besar.
"Sudah dicoba mencongkel pakai linggis tetap tak bisa, karena tembok yang menimpa korban ukurannya cukup besar," katanya.
Usaha Margono untuk menolong korban dengan alat seadanya itu pun berakhir. Ia langsung diminta menjauh, ketika petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Barat tiba di lokasi kejadian.
Seperti diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan rumah tinggal di Kompleks Citra Garden V Blok F 1 No. 6 RT 05/18, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat menelan korban 1 tewas dan tiga luka-luka. Korban teas bernama Shinta dan tiga korban yang mengalami luka ringan, yakni Iman, Mardi dan Suparno. Mereka bertiga adalah pekerja bangunan dalam proyek rumah tinggal itu. Sementara, satu korban yang tewas adalah Shinta (44) selaku pemborong dalam proyek tersebut.