Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermain Hujan, Bocah Tewas Terlindas KA

Kompas.com - 09/10/2013, 21:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Seorang bocah tewas tersambar kereta api tujuan Tanah Abang-Depok di perlintasan pintu kereta Stasiun Karet, Rabu (9/10/2013) malam. Bocah tersebut sempat terseret sepanjang peron di Stasiun Karet lantaran masinis tak menyadari ada seorang bocah yang terlindas kereta. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 20.10 WIB. Kereta tengah melaju kencang dari arah Tanah Abang saat hujan deras mengguyur Ibu Kota.

Saat melewati perlintasan pintu kereta, terdengar dari dalam rangkaian kereta suara teriakan bocah. Tak lama kemudian, penumpang kereta merasa ada bunyi seperti benda yang terantuk-antuk di bagian bawa rangkaian. Seorang petugas keamanan lalu berlari ke ruang masinis. Dia pun keluar dan terlihat panik sambil memberitahukan seorang bocah baru saja tertabrak kereta. Kereta pun berhenti tepat di peron Stasiun Karet.

Masinis, petugas keamanan, hingga penumpang berhamburan keluar kereta menyaksikan kejadian itu. Petugas pun mendapati seorang bocah berusia sekitar 11 tahun terbujur di bawah kereta. Bocah itu tidak mengenakan sehelai pakaian pun di tubuhnya. Di bagian kaki dan kepala korban terlihat luka lebam yang cukup parah.

Seorang petugas kereta bernama Pajiono langsung melapor ke petugas terkait dan meminta pertolongan kepolisian dan petugas medis agar segera tiba ke lokasi. Setelah dievakuasi ke pinggir peron, sekitar lima orang teman korban berdatangan. Mereka pun menangis menyaksikan temannya tak lagi bernyawa.

Berdasarkan keterangan petugas stasiun, sang bocah tengah bermain hujan, tetapi tak sadar ada kereta yang melintas di depannya. Belum diketahui pasti identitas dari bocah malang tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com