Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Pembangunan Monorel Akan Diawasi Setiap Saat

Kompas.com - 16/10/2013, 22:01 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo berharap moda transportasi massal monorel Jakarta yang pembangunannya resmi dilanjutkan pada Rabu (16/10/2013) pagi tadi dapat rampung pengerjaannya dalam tiga tahun mendatang.

Pria yang akrab disapa Jokowi ini mengatakan pembangunan monorel akan diawasi pula oleh Pemprov DKI Jakarta. "Ya diawasi, setiap hari diawasi, setiap minggu diawasi, setiap bulan, setiap tahun, diawasi terus," kata Jokowi, kepada wartawan dalam peluncuran logo baru Jakarta Monorail, di Jakarta, Rabu malam.

Menurutnya, pengawasan dilakukan agar proyek transportasi massal bagi warga Jakarta tersebut dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Proyek monorel yang sempat mangkrak sejak tahun 2007 ini dipastikan akan dilanjutkan pembangunannya pada 2013 ini. "Itu diawasi itu biar selesai tepat waktu tidak pagi, tidak siang, tidak malam, diawasi terus," ujar Jokowi.

Jokowi mengakui bahwa tim yang mengawasi itu telah ada sejak dirinya menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Tugasnya berperan mengawal dokumen-dokumen yang diperlukan agar segera tuntas dan rampung. Kendati demikian, peran tim pengawas yang dibentuk tersebut hanya akan berperan apabila memang diperlukan.

"Ya, sepanjang itu diperlukan ya diperlukan. Tim itu akan masuk. Kalau ndak, ya, ndak usah, ngapain. Ini urusan investasi, urusan investor," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, moda transportasi monorel memang diperlukan untuk pembangunan transportasi jangka panjang bagi Jakarta, di samping transportasi massal lainnya seperti MRT ataupun Busway. Tujuannya yakni untuk mengurai kemacetan yang saat ini menjadi salah satu momok di Ibukota.

"Enggak ada cara lain mengurai kemacetan selain transportasi massal," kata Jokowi.

Pembangunan proyek dengan nilai investasi 1,5 miliar dollar AS itu mulai dibangun di tepi Jalan Setiabudi, samping Tugu 66, Jakarta Selatan. Monorel memiliki dua jalur, green line dan blue line. Jalur green line memiliki panjang 14,3 kilometer dengan 16 stasiun mulai dari Palmerah-Kuningan-Sudirman. Jalur green line diperkirakan rampung tiga tahun.

Adapun jalur blue line memiliki panjang 13,7 kilometer dengan 14 stasiun mulai dari Kampung Melayu-Grogol. Jalur ini rampung selama empat tahun. Perhitungan sementara, satu rangkaian monorel dapat mengangkut 300.000 penumpang pada tahun 2016. Jumlah itu secara bertahap akan ditambah hingga 600.000 di hingga tahun 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Selesai Dievakuasi

Megapolitan
RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

RS Polri Buka Posko untuk Identifikasi Jenazah Korban Pesawat Jatuh di BSD

Megapolitan
Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com