Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini Upah Buruh Ditetapkan

Kompas.com - 30/10/2013, 07:49 WIB

 


JAKARTA, KOMPAS.com — 
Dewan Pengupahan Provinsi DKI Jakarta dijadwalkan menggelar sidang penetapan upah minimum provinsi tahun 2014, Rabu (30/10). Sidang yang menurut rencana berlangsung mulai pukul 10.00 itu akan dihadiri 30 anggota Dewan Pengupahan.

Walau elemen buruh belum bisa menerima penetapan kebutuhan hidup layak (KHL), sidang tetap akan digelar. "Target kami tanggal 1 November nilai UMP sudah bisa ditetapkan. Soal sikap buruh itu sah-sah saja. Setiap elemen di Dewan Pengupahan berhak menyampaikan pendapat," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi DKI Jakarta Priyono, Selasa (29/10), di Jakarta.

Dia mengimbau, setiap elemen mematuhi mekanisme penetapan KHL yang dipakai sebagai acuan penetapan upah minimum provinsi (UMP). Selain KHL, komponen untuk menentukan UMP, antara lain, persentase pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan produktivitas pekerja.

Nilai KHL yang ditetapkan Dewan Pengupahan Rp 2,29 juta per bulan. Angka itu sudah menampung kepentingan buruh dan pengusaha karena KHL itu berdasarkan survei Dewan Pengupahan sejak Februari sampai Oktober 2013. Sementara elemen buruh di Dewan Pengupahan mengusulkan nilai KHL tahun 2013 Rp 2,76 juta per bulan.

Menurut Priyono, nilai itu terlalu tinggi karena tidak sesuai dengan hasil survei yang dilakukan. Elemen buruh menggunakan 84 komponen untuk menentukan nilai KHL, sedangkan Dewan Pengupahan mengacu pada 60 komponen untuk menetapkan KHL. Penggunaan 60 komponen untuk menentukan KHL mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 13 Tahun 2012 tentang jumlah komponen KHL.

"Jika menggunakan acuan komponen lebih dari 60, seharusnya memperbaiki Kepmenakertrans," kata Priyono.

Kemarin, ratusan buruh mendatangi Balaikota untuk berunjuk rasa menuntut kenaikan UMP hingga 50 persen. Mereka mengancam akan menginap di Balaikota jika tidak bisa bertemu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Namun, sejak pagi hingga sore, Jokowi tidak berada di Balaikota karena ada agenda lain. Begitu pula dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang memiliki agenda ke Depok dan Bogor.

"Kami berkali-kali datang ke sini menanyakan nasib kami. Jika tuntutan ini tidak dipenuhi, kami akan menggelar mogok nasional dan unjuk rasa besar-besaran," kata Presidium Forum Buruh DKI Jakarta Winarso.

Hujan deras pada Selasa menyurutkan unjuk rasa. Namun, tak lama kemudian, mereka kembali berunjuk rasa. (FRO/NDY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Jelang Pilkada 2024, Demokrat Ungkap Kriteria yang Cocok Jadi Cagub Jakarta

Megapolitan
Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com