Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Simpang Jalan Biang Kemacetan Dibenahi dengan Program CSR

Kompas.com - 03/12/2013, 14:59 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta akan menata 30 simpang jalan yang menjadi biang kemacetan lalu lintas. Program penataan simpang itu menggunakan dana corporate social responsibility atau CSR dari salah satu industri otomotif asal Jepang yang beroperasi di Indonesia.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono mengatakan, penataan simpang jalan itu meliputi pembuatan separator, penegasan marka dan rambu lalu lintas, pembuatan jalan putar dan lain-lain. Penataan dilakukan untuk mengurangi kendaraan dan orang bergerak di bidang yang sama. Dishub DKI telah menyetujui rencana penataan oleh industri otomotif tersebut.

"Simpang yang akan kita tata, antara lain Mampang, Kuningan, Pasar Rebo, Jatinegara, Slipi, Cawang dan lain-lain," kata Pristono di Kantor Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (3/12/2013).

Dari 30 simpang, Pristono mengatakan, penataan baru dilakukan di simpang Mampang, Jakarta Selatan, yakni dengan menjebol pemisah jalan di kolong fly over. Dengan begitu, kendaraan dari Jalan Kapten Tendean dapat berputar di sana. Selama ini kendaraan berputar tepat di lampu merah Mampang sehingga kerap berbenturan dengan arus kendaraan dari Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, dan mengakibatkan kemacetan.

Selain itu, sebelumnya lokasi putaran itu juga dipasangi separator permanen. Hal itu mengakibatkan kendaraan dari Jalan Kapten Tendean yang tidak melalui jalan layang ke arah Kebayoran Baru harus berbelok ke arah Jalan Mampang Prapatan.

"Itu namanya kanalisasi kendaraan. Begitu juga dengan pejalan kaki, kita satukan ke masing-masing bidang. Kendaraan di jalan dan pejalan kaki di trotoar, tidak awur-awuran jadinya," ujar Pristono.

Mengenai 29 lokasi simpang lainnya, Pristoni belum mendapatkan konfirmasi dari perusahaan yang dimaksud. Karena program tersebut berdasarkan anggaran CSR, ia menunggu kesiapan dari perusahaan untuk menjalankan program tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com