Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Eks Ria Rio di Rusun Cakung Barat Minta Listrik dan Air Digratiskan Dulu

Kompas.com - 11/12/2013, 18:48 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga eks penghuni bantaran Waduk Ria Rio yang direlokasi di rumah susun Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, merasa keberatan dengan adanya tarif listrik dan air bersih di rusun itu. Warga mengira fasilitas kebutuhan dasar itu juga gratis selama 6 bulan sebagaimana diberlakukan untuk sewa rusun tersebut.

Warga pindahan dari Ria Rio itu baru menempati unit rusun tersebut selama hampir satu pekan. Namun, hari ini Juju (87) harus membayar Rp 20.000 kepada pengelola setempat untuk membeli pulsa listrik. Listrik di rusunnya padam sejak Rabu (11/12/2013) pagi tadi.

"Listrik bayar sama ledeng. Kirain nanti habis 6 bulan baru bayar. Enggak tahunya sekarang," kata Juju, Rabu sore.

Juju yang tinggal di Blok D Rusun Cakung Barat bersama Ulan (45) merasa keberatan jika biaya tersebut diberlakukan saat ini. Untuk biaya hidup, keduanya mengandalkan warung kecil yang dibuka di lantai tiga rusun tersebut. Penghasilannya saat ini tidak menentu. Ia pun belum membayar air bersih yang juga diputus pada hari ini.

Sebelum dipindahkan ke rusun, setiap bulan Juju memperoleh untuk penghasilan Rp 200.000-Rp 300.000 dengan berjualan di Ria Rio. "Di sini paling dapat Rp 100.000 (per bulan). Di sini nyaman, tapi buat usaha berat," ujar Juju.

Berbeda dari Juju dan Ulan, Minarti (51), belum mengetahui informasi biaya listrik dan air bersih. "Listrik belum ada informasi. Tapi, masih nyala. Air dulu keluarnya sedikit, sekarang sudah lancar," ujar Minarti.

Kendati demikian, Minarti berharap biaya penggunaan listrik dan air digratiskan lebih dulu. Minarti pun merasa tarif itu memberatkan karena kini hanya suaminya, Kolik (40), yang bekerja membiayai keluarganya. Kolik bekerja sebagai buruh bangunan di Rawasari, Jakarta Timur, dengan penghasilan Rp 30.000 per hari. Sebelum pindah di rusun, Minarti bekerja sebagai penyapu jalan di Pedongkelan dengan penghasilan Rp 37.000 per hari. "Tapi sekarang saya masih nganggur aja, (sementara) pengeluaran banyak," ujarnya.

Meski demikian, warga di sana menyatakan lebih nyaman tinggal di rusun. Mereka bersedia membayar sewa bila masa bebas biaya sewa selama 6 bulan telah selesai.

Penanggung Jawab Lokasi Rumah Susun Wilayah III Rusun Jakarta Timur Hendriansyah membenarkan adanya biaya listrik dan air yang dikenakan kepada warga. Menurutnya, biaya listrik ditentukan melalui voucher pulsa listrik yang dibeli oleh warga. "Kalau air ya tergantung pemakaian," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com