Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Perbaiki Jalan Berlubang Sekarang Itu Percuma

Kompas.com - 26/01/2014, 19:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo meminta warga untuk bersabar atas perbaikan jalan rusak dan berlubang. Sebab, perbaikan jalan tersebut harus menunggu musim penghujan selesai. Sedangkan, musim hujan di Jakarta diperkirakan baru akan usai pada akhir Februari atau Maret mendatang.

"Ah.. Nantilah tunggu. Kalau masih hujan begini kan percuma," kata Jokowi di Taman Suropati, Jakarta, Minggu (26/1/2014).

Kendati demikian, Jokowi mengharapkan tak ada korban berjatuhan akibat rusaknya jalan di ibu kota. Ia mengakui, permasalahan jalan rusak sulit diatasi sejak dulu. Namun, setelah adanya perjanjian kerja sama pembelian barang melalui e-katalog oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP), permasalahan itu menemui titik terang.

Nantinya, semua peralatan yang mendukung upaya perwujudan zero hole di Jakarta akan dibeli melalui e-katalog. Seperti hotmix, mesin, aspal, maupun beton. Melalui penggunaan e-katalog, DKI tak perlu lagi memusingkan permasalahan lelang tender perusahaan mana yang akan menambal sulam jalan tersebut.

"Tapi ya, balik lagi harus menunggu hujannya selesai dulu. Membetulkan aspal enggak ada artinya, karena akan ngelotok lagi," kata Jokowi.

Pada kesempatan berbeda, Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta meminta masyarakat untuk maklum masih banyak jalan berlubang dan rusak di ibu kota. Kepala Dinas PU DKI Jakarta, Manggas Rudy Siahaan membandingkan kualitas jalan Jakarta dengan internasional. Menurut dia, kualitas jalan ibu kota masih rendah, sehingga mudah rusak.

Untuk menanggulangi kerusakan jalan, rencananya secara bertahap semua jalan di Jakarta akan dibeton. Selain karena terendam banjir, jalan rusak sering kali disebabkan oleh beban tonase yang berlebihan. Sehingga jalan tidak mampu menahan beban.

Dinas PU DKI Jakarta pun telah menganggarkan betonisasi jalan dalam APBD DKI 2014. Melalui penggunaan beton, kata Manggas, harganya lebih terjangkau dan kualitas lebih baik dibanding menggunakan hotmix.

"Kadang-kadang secara kasat mata bagus, tapi jalan itu selalu dilintasi oleh kendaraan secara berulang. Intinya, saya minta kepada kawan-kawan di Sudin jangan sampai tunggu jalan rusak dahulu," katanya.

Dinas PU DKI mencatat, jalan rusak di Jakarta Pusat seluas 3.871 m2 atau 0,11 persen dari total luas jalan di wilayah itu, yakni 3,4 juta m2. Wilayah Jakarta Utara mengalami kerusakan jalan terluas, yakni 80.557 m2, atau 2,07 persen dari total 3,9 juta m2 di wilayah tersebut.

Di Jakarta Barat, luas jalan rusak 14.625 m2 atau 0,25 persen dari luas total 5,7 juta m2. Adapun kerusakan di Jakarta Selatan seluas 16.585 m2 atau 0,54 persen dari total 9,1 juta m2. Di Jakarta Timur, luas jalan rusak 24.760 m2 atau 0,38 persen dari total 6,5 juta m2.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, jalan berlubang pasca-banjir masih menyebar di hampir seluruh titik Jakarta. Misalnya Jalan Panjang, Tebet, Abdullah Syafei, Jalan Kebagusan, depan UKI Cawang, Tubagus Angke, Daan Mogot, Tanjung Priok, dan sebagainya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Warga Depok Jeblos ke 'Septic Tank' saat Mesin Dipanaskan

Mobil Warga Depok Jeblos ke "Septic Tank" saat Mesin Dipanaskan

Megapolitan
Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program 'Runcing'

Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program "Runcing"

Megapolitan
Joki Tong Setan Pembakar 'Tuyul' Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Joki Tong Setan Pembakar "Tuyul" Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Megapolitan
Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Teganya 'Wedding Organizer' Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Teganya "Wedding Organizer" Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com