Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Khawatir Kampanye Bikin Konsentrasi Jokowi Pecah

Kompas.com - 14/03/2014, 10:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) melontarkan kritik terhadap rencana keterlibatan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dalam kampanye PDI Perjuangan. Mereka meminta Jokowi tetap berfokus pada penyelesaian persoalan di Ibu Kota.

"Sekarang ini konsentrasi terpecah dengan kepentingan politik, sehingga kurang fokus menangani DKI Jakarta. Ingat, pelayanan kepada masyarakat harus diutamakan dan di atas segalanya," tegas Sarman Simanjorang, Ketua Umum HIPPI, di Jakarta, Jumat (14/3/2014) pagi.

Sarman melanjutkan, saat ini Gubernur Jakarta masih memiliki utang kepada warga Jakarta. Pertama, hingga akhir triwulan, Pemprov DKI sama sekali belum menyerap APBD DKI 2014 sebesar Rp 72 triliun. Otomatis, belum ada satu pun program yang berjalan.

Sarman khawatir dengan pecahnya konsentrasi pemimpin dan waktu kian menipis, program tidak berjalan efektif serta dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat.

Poin kedua terkait Pelayanan Terpadu Satu Pintu atau PTSP. Meskipun peraturan daerah sudah diketok pada Desember 2013, pelaksanaannya belum maksimal. Padahal, PTSP tersebut sangat dinantikan oleh para pelaku usaha di DKI.

"Jika bisa beroperasi bulan April 2014 akan lebih baik dan di sini peran Gubernur dan Wakil Gubernur ini sangat diharapkan untuk merampungkan struktur hingga penunjukan pejabatnya," ujarnya.

Ketiga, lanjut Sarman, pihak pengusaha juga belum melihat strategi Pemprov Jakarta dalam menghadapi ASEAN Economy Community (AEC) 2015 yang pelaksanaannya semakin dekat.

"Ada lima fokus yang diberlakukan dalam masyarakat ekonomi di ASEAN, yaitu perdagangan, industri, investasi pariwisata, serta tenaga kerja. Jakarta itu pintu gerbang Indonesia. Bagaimanapun Jakarta perlu menghadapi persaingan di lima sektor itu," ujarnya.

Sebelumnya, kabar soal Jokowi akan dicalonkan menjadi presiden oleh PDI-Perjuangan kian santer terdengar. Khususnya setelah Jokowi bersama Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri berziarah ke makam Proklamator RI Ir Soekarno di Blitar, Jawa Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com