JAKARTA, KOMPAS.com — Aparat Polsek Pulogadung masih melakukan penyelidikan terkait motif seorang pasien berinisial SS (39) yang melompat dari Rumah Sakit Omni Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur. Sampai saat ini, petugas belum mengetahui apa yang mendorong pasien demam berdarah (DBD) itu nekat melakukan aksinya melompat dari lantai 5 sampai akhirnya tewas.
"Motif dia melompat belum tahu karena yang bersangkutan sudah meninggal. Tapi informasi yang dikumpulkan, istrinya juga sedang sakit parah. Tapi belum tahu dirawat (di mana) dan sakitnya apa," kata Kepala Kepolisian Sektor Pulogadung Komisaris Muhammad Nasir saat dihubungi wartawan, Senin (24/3/2014).
Sementara itu, Nasir menyatakan, pemeriksaan yang dilakukan terhadap dua orang dari keluarga korban juga belum menemukan motif korban. Ia menyatakan sampai saat ini petugas masih mendalaminya.
"Yang jelas sejak hari Kamis, hari pertama SS masuk RS Omni, sudah tidak ada hubungan komunikasi lagi dengan istrinya," ujar Nasir.
Sebelumnya, SS mendapat sejumlah luka akibat melompat dari lantai 5 rumah sakit tersebut. SS mengalami lengan sebelah kanan patah, perut bagian kanan sobek dan pendarahan, serta lengan tangan kiri luka lecet. Korban sempat terbentur kanopi di lantai satu rumah sakit, sebelum akhirnya terjatuh pada bagian bawah.
Saksi karyawan rumah sakit yakni Ahmad dan Solihin yang diperiksa petugas menyatakan, korban merupakan pasien yang dirawat sejak Kamis (20/3/2014). Kepada polisi, saksi mengatakan, korban melompat dari jendela tempat korban dirawat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.