JAKARTA, KOMPAS.com — PT Jakarta Propertindo membangun sebanyak tiga instalasi pengolahan air (IPA) di tiga lokasi di Jakarta. Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Budi Karya Sumadi mengatakan, IPA itu berada di Pantai Mutiara Jakarta Utara, Kanal Banjir Barat (KBB), dan Buaran (Jakarta Timur).
"Pertama, kita membangun IPA di Pantai Mutiara, melalui teknik penyulingan air laut menjadi air layak minum atau reverse osmosis (RO)," kata Budi Karya, di Balaikota Jakarta, Kamis (27/3/2014).
IPA di Pantai Mutiara, lanjut dia, mampu mengolah air dengan kapasitas 5 hingga 10 ribu meter kubik. Pantai Mutiara merupakan lingkungan kediaman Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ia menargetkan, pembangunan IPA di Pantai Mutiara dapat dilaksanakan delapan bulan mendatang.
Kini, pihaknya masih melakukan lelang tender perusahaan pembangun IPA tersebut. IPA di KBB, meskipun volume airnya bagus, kualitas airnya tidak layak dijadikan air baku. Hal ini sebab banyak pabrik di kawasan KBB yang membuang limbah secara sembarangan di sana, dan dapat mengotori sungai.
Terakhir, IPA akan dibangun di Buaran Baru, Jakarta Timur. Targetnya, hal ini selesai dalam waktu 1,5 tahun mendatang. "Oleh karena itu, kami membutuhkan law enforcement (penegakan hukum) agar limbah industri tidak lagi mengotori air sungai di KBB. Kalau air di KBB sudah bagus, bisa menjadi sumber air baku yang luar biasa," kata mantan Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol tersebut.
PT Jakpro akan mengeluarkan investasi sebesar Rp 200 miliar untuk membangun tiga IPA tersebut. Alokasi biaya paling mahal adalah pembangunan IPA di Pantai Mutiara. Hal itu karena di sana menggunakan teknologi penyulingan air laut menjadi air tawar atau RO. Besarnya biaya juga dialokasikan pada pembangunan IPA di KBB karena kualitas air sungai di sini mengandung logam berat yang cukup tinggi. Air bersih yang diproduksi di IPA Buaran Baru dan KBB akan langsung disuplai ke PDAM Jaya. Sementara itu, IPA RO di Pantai Mutiara akan langsung dijual kepada masyarakat karena di sana belum terjangkau layanan air bersih perpipaan.
Budi berharap, pembangunan tiga IPA itu dapat menambah 10-15 persen kapasitas air baku yang diterima Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya. "Selain untuk meningkatkan cakupan layanan air perpipaan di Jakarta yang baru mencapai 38 persen dan menurunkan tingkat kebocoran air yang mencapai 40 persen," ujar Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.