Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghapusan Zona Kampanye Dinilai Terlambat

Kompas.com - 28/03/2014, 21:08 WIB
Jessi Carina

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum Kota Bekasi menghapus peraturan pembagian empat zona kampanye untuk Pemilihan Legislatif 2014. Hal ini karena adanya perubahan peraturan dari KPU Pusat.

Keputusan ini membawa berbagai komentar dari partai politik yang menjadi peserta pemilu. Anggota DPRD Kota Bekasi, Ariyanto, mengatakan, keputusan tersebut dapat menjadi tantangan tersendiri bagi parpol. Tiap parpol harus mengatur jadwal kampanyenya agar tidak terjadi bentrok dengan kampanye partai lain.

"Tinggal bagaimana caleg dan parpolnya agar tidak melakukan kampanye yang berpotensi terjadi bentrokan," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (28/3/214).

Menurutnya, pembagian zona kampanye ini dilakukan untuk menyesuaikan lokasi kampanye dengan daerah pemilihan masing-masing. Penghapusan tersebut dapat menyebabkan kampanye caleg menjadi tidak fokus.

Lain halnya dengan caleg tingkat provinsi. Penghapusan zona kampanye dapat meningkatkan daerah sosialisasi mereka menjadi lebih luas. Caleg tingkat provinsi dapat mengadakan kampanye terbuka di beberapa titik sekaligus.

Sementara itu, kader Partai Nasdem Bekasi, Zulkarnain, menilai penghapusan zona kampanye itu menunjukkan ketidaktegasan KPU. "Bagi saya, putusan itu sudah telat. Jelang sepekan sebelum minggu tenang. Ini bukti KPU tidak konsisten dengan putusannya sendiri. Sebaiknya KPU fokus saja pada persiapan jelang hari H yang masih berantakan, misal rusaknya jutaan kertas suara, dan lain-lain," ujarnya.

Keputusan penghapusan zona kampanye tersebut telah diputuskan hari ini. Keputusan tersebut dibuat merujuk kepada perintah dri KPU Pusat. "Sebelumnya, lokasi kampanye terbuka ditentukan berdasarkan dapil dari caleg tersebut berasal. Namun, sekarang parpol dapat menggunakan tempat lain asal seizin pengelola," ujar Komisioner KPU Bekasi Yayah Nadiah kepada Kompas.com, Jumat.

Menurut Yayah, hal tersebut merujuk kepada Surat Edaran KPU RI Nomor 188 tentang Penegasan Kembali Pelaksanaan Jadwal Kampanye Rapat Umum Nasional. Rapat koordinasi KPU Kota Bekasi tersebut dilaksanakan dengan dihadiri kedua belas partai politik peserta pemilu, Panitia Pengawasan Pemilihan Umum (Panwaslu), Polres, dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) hari ini. Rapat itu membahas perubahan SK KPU nomor 137 menjadi nomor 142 tentang perubahan lokasi kampanye.

Sebelumnya, KPU Kota Bekasi telah membagi lokasi kampanye Pemilu Legislatif 2014 menjadi empat wilayah. Wilayah 1 berlokasi di Lapangan Multiguna dan disediakan untuk caleg daerah pemilihan (dapil) 1 dan Dapil 2. Wilayah 2 yang berlokasi di GOR Bekasi disediakan untuk caleg Dapil 3. Wilayah 3 di Lapangan Jatiranggon disediakan untuk caleg Dapil 4. Wilayah 4 di Lapangan Teluk Pucung disediakan untuk caleg Dapil 5 dan Dapil 6.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relakan Dagangan Basah, Nanang Bersyukur Kiosnya di Pasar Poncol Tak Ikut Terbakar

Relakan Dagangan Basah, Nanang Bersyukur Kiosnya di Pasar Poncol Tak Ikut Terbakar

Megapolitan
Langkah PDI-P Untuk Pilkada 2024 di DKI dan Sumut Dinilai Tak Ringan

Langkah PDI-P Untuk Pilkada 2024 di DKI dan Sumut Dinilai Tak Ringan

Megapolitan
Akhir Pelarian Caleg PKS Asal Aceh yang Terlibat Bisnis Narkoba, Buron sejak Maret 2024

Akhir Pelarian Caleg PKS Asal Aceh yang Terlibat Bisnis Narkoba, Buron sejak Maret 2024

Megapolitan
Runutan Polemik Kampung Susun Bayam yang Dimulai sejak Pembangunan JIS

Runutan Polemik Kampung Susun Bayam yang Dimulai sejak Pembangunan JIS

Megapolitan
FBJ Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan Maju Jadi Calon Gubernur Jakarta 2024

FBJ Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan Maju Jadi Calon Gubernur Jakarta 2024

Megapolitan
Diperkosa Ayah Tiri, Anak di Kemayoran Diberi Rp 5.000 Sambil Diancam Dicelakai jika Mengadu

Diperkosa Ayah Tiri, Anak di Kemayoran Diberi Rp 5.000 Sambil Diancam Dicelakai jika Mengadu

Megapolitan
Perkosa Anak Disabilitas, Pemilik Warung di Kemayoran Beri Rp 10.000 agar Korban Tutup Mulut

Perkosa Anak Disabilitas, Pemilik Warung di Kemayoran Beri Rp 10.000 agar Korban Tutup Mulut

Megapolitan
3 Kios di Pasar Poncol dan Satu Rumah Warga Terbakar, Diduga akibat Korsleting

3 Kios di Pasar Poncol dan Satu Rumah Warga Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Polisi Tetapkan Eks Staf Kelurahan di Tangsel sebagai Tersangka Pemerkosaan Remaja

Polisi Tetapkan Eks Staf Kelurahan di Tangsel sebagai Tersangka Pemerkosaan Remaja

Megapolitan
Terkait Dorongan ke Pilkada Sumut, Pengamat: Ahok Digunakan PDI-P buat Pusat Pemberitaan

Terkait Dorongan ke Pilkada Sumut, Pengamat: Ahok Digunakan PDI-P buat Pusat Pemberitaan

Megapolitan
Saat DPRD DKI Kritik Penyelenggaraan PPDB, Berujung Permohonan Maaf Disdik

Saat DPRD DKI Kritik Penyelenggaraan PPDB, Berujung Permohonan Maaf Disdik

Megapolitan
Setelah 1,5 Tahun Dilaporkan, Pelaku Pemerkosaan Remaja di Tangsel Akhirnya Ditangkap Polisi

Setelah 1,5 Tahun Dilaporkan, Pelaku Pemerkosaan Remaja di Tangsel Akhirnya Ditangkap Polisi

Megapolitan
Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com