Menurut Basuki, biasanya pihak yang selalu memalak dan membekingi PKL adalah kelompok yang anggotanya memiliki ciri-ciri bertato dan berbadan besar.
"Yang pasti di Jakarta semuanya bayar, kencing saja bayar. Jadi, kalau kamu punya tato sedikit, ditambah badan gede, kamu akan kaya. Tiga jam bisa dapat Rp 100.000, tinggal prit prit prit... bilang maju-maju... mundur-mundur...," kata dia di Balaikota, Jakarta, Rabu (2/4/2014).
Basuki mengatakan, proses penertiban PKL nantinya akan dimulai dari halte-halte dan trotoar yang berada di jalan-jalan utama. Dia mengatakan, Pemprov DKI juga akan melibatkan PT Transportasi Jakarta.
Pemprov DKI, kata Basuki, tetap akan menyediakan lokasi berdagang yang baru bagi PKL yang tergusur. Karena itu, ia berharap agar PKL menaati peratutan apabila nantinya telah menempati lokasi berdagang yang baru.
"Kita, selain akan merelokasi, akan sediain tempat juga. Tapi, kalau kamu sudah disediain tempat, kamu kembali lagi ke jalan, kita akan usir sekalian dan kita tidak akan mau siapin tempat lagi. Tidak ada kewajiban kita menyediakan tempat bagi mereka yang melanggar peraturan," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.
Pembenahan halte dan trotoar merupakan bagian dari upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperbaiki sarana dan prasarana angkutan umum. Selain itu, upaya-upaya lain yang tengah dilakukan adalah merenovasi terminal dan memperbanyak jumlah bus kota, baik transjakarta maupun bus-bus sedang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.