Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Penuh Luka Cakar Ditemukan Tewas di Kamar Kosnya

Kompas.com - 14/04/2014, 08:32 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Seorang wanita, Veni Ryunaoki (18), ditemukan tewas di kamar kosnya, di lantai satu, Jalan Ampera 4, Pademangan Barat, Jakarta Utara, Jumat (11/4/2014) malam. Veni ditemukan dengan kondisi darah yang keluar dari hidung dan mulut, serta luka cakar di wajah.

Sunarti (51), pengelola rumah kos, mengatakan, ia mendapatkan informasi tewasnya Veni pada Jumat (11/4/2014) sekitar pukul 21.00. Saat itu, ia mendapatkan laporan dari salah satu penghuni kos.

"Ada anak kos yang kasih tahu saya, ada kejadian kamar Veni. Pas saya turun ke kamar kos Veni, ternyata tubuhnya sudah kaku. Hidung dan mulutnya keluarin darah. Mukanya juga penuh luka cakar, seperti orang habis dicekik," kata Sunarti saat ditemui di rumah kos tersebut, Minggu (13/4/2014).

Sunarti kemudian langsung melaporkan ke ketua RT. Kemudian, ketua RT mendatangi lokasi. Penghuni kos lain pun ramai mengerubungi kamar kos tersebut.

"Langsung dilaporin ke polisi. Enggak lama polisi datang dan jenazahnya dibawa ke RSCM," kata Sunarti.

Sunarti mengaku sempat menagih uang sebesar Rp 600.000 kepada Veni untuk pembayaran kos bulan Maret 2014.

"Pas Kamis (10/4/2014) pagi, saya sempat ke kamarnya, nagih uang kos. Dia sempat ngelak, tapi pas dipaksa akhirnya bayar juga. Veni cuma bayar Rp 500.000, seharusnya Rp 600.000. Katanya sisanya Rp 100.000 besok paginya," kata Sunarti.

Saat itu, di dalam kamar Veni terdapat seorang pria yang diketahui kekasihnya. Namun, ia tidak mengetahui nama pria tersebut. "Orangnya pendek, perawakan Tionghoa, sama seperti Veni," katanya.

Keesokan harinya, Jumat (11/4/2014), Sunarti tengah membersihkan selasar rumah kos. Tepat di depan kamar kos Veni, ia kembali menagih tunggakan uang kos tersebut.

"Paginya saya lagi nyapu. Saya lihat kamarnya sedikit terbuka. Saya panggil-panggil namanya, tapi Veni enggak tanggapin. Saya lihat dia kelihatannya lagi tidur sendiri, cuma pakai bra dan celana dalam hitam. Ya udah saya tinggal," katanya.

Namun, betapa syoknya Sunarti ketika malam hari, sekitar pukul 21.00, penghuni kos memberitahu bahwa Veni meninggal di dalam kamar.

"Saya enggak nyangka, posisinya sama seperti pas tadi pagi, saya ke kamarnya. Ternyata Veni udah meninggal dari tadi pagi," kata Sunarti.

Rumah kos berlantai dua dengan 43 kamar ini sebenarnya memiliki lima CCTV. Namun, sayangnya, CCTV tersebut rusak.

"Semua CCTV di kosan ini rusak karena sekarang lagi dibangun 40 kamar kosan lagi. Nah, kabel CCTV-nya ada yang terputus, jadi enggak bisa dipakai lagi," kata Sunarti.

CCTV itu, lanjut Sunarti, telah rusak sejak sembilan bulan lalu. Namun, hingga kini belum diperbaiki karena proses pembangunan kamar kos tambahan masih berlangsung. "Kalau menyala, ya saya bisa pantau semua lorong kosan, jadi tahu siapa aja yang masuk sini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com