Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Blok G Harus Ulet, Kreatif, dan Inovatif

Kompas.com - 14/04/2014, 23:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com --Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perdagangan (UMKMP) Joko Kundariyo menilai, para mantan pedagang kaki lima (PKL) yang memutuskan meninggalkan kiosnya di Pasar Blok G Tanah Abang merupakan para pelaku usaha yang tidak kreatif dan ulet. Ia berujar, tak seharusnya para pedagang menyalahkan Pemprov DKI perihal sepinya pembeli di pasar tersebut.

Karena itu, Joko memuji para pedagang yang memutuskan untuk bertahan di Pasar Blok G. Menurut dia, para pedagang tersebut telah membantu Pasar Blok G untuk tetap beroperasi.

"Pedagang kan modalnya ulet, kreatif, inovatif. Pasar tidak bisa dibentuk, jadi harus dari dia. Kita harap mereka ulet. Kalau sudah sampai di sana (dalam pasar), jangan minta kita bantu lagi, nanti tidak ada kelarnya dong," ujar Joko, di Balaikota Jakarta, Senin (14/4/2014).

Sementara mengenai upaya promosi dari pihak dinas, Joko mengklaim, pihaknya sudah banyak berbuat hal di pasar tersebut, mulai dari menggelar acara kesenian hingga pembangunan jembatan penghubung antara bangunan Pasar Blok G dan pasar-pasar lainnya. Karena itu, Joko berharap agar para pedagang tak lagi selalu menyalahkan Pemprov DKI.

"Sudah ada acara kesenian. Tapi ujungnya gimana, ya tergantung pedagang itu sendiri. Itu hanya sebagai trigger, kalau terlalu sering nanti orang ke sana malah nyari hiburan. Karena itu, pedagang yang harus kreatif, jangan (maunya) kita suapin melulu," tukasnya.

Sebelumnya pada Senin siang, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meresmikan food court atau pujasera di pasar tersebut. Penataan food court dilakukan melalui corporate social responsibility (CSR) Bank Indonesia, Bank DKI, BRI, dan BCA dengan total biaya pembangunan sebesar Rp 1,2 miliar.

Pujasera tersebut berada di lantai 2 Blok G. Luasnya 1.030 meter persegi dan dilengkapi etalase, peralatan dapur, serta 388 meja dan kursi makan. Area pujasera menampung 103 pedagang, yang terdiri dari 68 pedagang yang sebelumnya sudah berjualan di situ dan sisanya pedagang relokasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com