Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMK Penerbangan Angkasa Insani Tangerang Terancam Ditutup

Kompas.com - 30/04/2014, 10:57 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Tangerang berencana menutup Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Penerbangan Angkasa Insani. Pasalnya, SMK yang berada di Jalan KS Tubun, Koang Jaya, Kota Tangerang tersebut tidak memiliki izin operasional.

"Saya sudah instruksikan Kepala Dinas Pendidikan untuk menutup SMK tersebut karena tidak memiliki izin operasional. Ini harus segera dilakukan," kata Wali Kota Tangerang Arif R Wismansyah di Gedung Balaikota Tangerang, Rabu (30/4/2014).

Bila orangtua siswa merasa ditipu dan dirugikan dengan keberadaan sekolah tersebut, mereka dipersilakan melapor ke pihak kepolisian. Menurutnya, masyarakat juga harus proaktif untuk ikut mengecek status sekolah sebelum memutuskan menyekolahkan anaknya.

"Saya baru menjabat sebagai wali kota empat bulan. Bila ada pelanggaran di sini, kita ikuti aturannya dan segera lapor polisi," ujarnya.

Saat ini, pihak Pemkot Tangerang sudah bekerja sama dengan Satpol PP dan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) untuk melakukan penindakan tegas. Satpol PP siap menggusur SMK ilegal tersebut bila sudah ada keputusan final.

Terkait keberadaan enam PNS yang bekerja di SMK tersebut, Arif telah menginstruksikan Inspektorat Pendidikan untuk melakukan penyidikan terkait masalah tersebut. Agar para siswa tidak terlantar, pihak Pemkot Tangerang berencana akan memindahkan mereka ke SMK lainnya sehingga proses belajar tidak terganggu.

"Kami masih koordinasikan sehingga pemindahan siswa bisa segera terealisasi," pungkasnya.

Kasus SMK ilegal ini terkuak, setelah seminggu yang lalu para orangtua siswa melaporkan ke Dinas Pendidikan Kota Tangerang terkait adanya 16 siswa SMK Penerbangan Angkasa Insani yang tidak bisa mengikuti Ujian Nasional (UN). Pihak sekolah beralasan karena para siswa belum membayar administrasi sekolah. Dinas Pendidikan yang mendapatkan laporan tersebut kemudian melakukan penyelidikan dan terbukti SMK tersebut tidak memiliki izin operasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com