Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tukang Urut Itu Terpilih Menjadi Anggota DPRD

Kompas.com - 04/05/2014, 14:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com -- Iyus Gusmana (33), warga Kota Serang, Banten, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang urut terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Serang. Kiat Iyus untuk lolos pada Pemilihan Umum Legislatif 9 April 2014 sederhana saja, yakni menjaga kedekatan dengan warga.

Iyus mengatakan, kelebihan yang ia miliki hanya jaringan keluarga besar, teman, dan masyarakat sekitar. Cara ia mendapatkan dukungan tak dilakukan dengan strategi yang rumit. Iyus dinilai ramah, santun, dan dekat dengan warga.

”Mungkin sehari-hari warga menilai saya seperti itu. Dengan siapa pun, saya begitu,” ujar Iyus, Kamis (1/5/2014), yang mencalonkan diri melalui Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ia bersaing di daerah pemilihan Kota Serang II yang meliputi Kecamatan Serang dan meraih 4.770 suara.

Padahal, Iyus tak mampu menghimpun dana besar untuk kampanye. Pekerjaan yang dijalani Iyus membuatnya menggantungkan diri pada bantuan keluarga, teman, dan rekan separtai.

”Saya tidak menghitung dana yang sudah dikeluarkan. Tidak ada persiapan yang terlampau besar. Kalau ada rezeki, ya digunakan,” katanya.

Dana itu sangat kecil dibandingkan dengan anggaran caleg-caleg lain. Bahkan, atribut untuk Iyus berkampanye dibantu rekan-rekannya sesama caleg DPRD Banten dan DPR. Stiker untuk Iyus, misalnya, dibuatkan caleg DPRD Banten.

Tak mencalonkan

Menurut Iyus, dirinya juga sesungguhnya tidak mengajukan diri untuk menjadi caleg. ”Sejak awal, kalau caleg PKS itu bukan mencalonkan. Sebagai kader, kami dicalonkan. Ya, mau tak mau itu amanah teman-teman. Mudah-mudahan menjadi doa,” tuturnya.

Iyus sudah bekerja sebagai tukang urut sejak empat tahun lalu. Pekerjaan tetap Iyus sebelum menjadi caleg sebenarnya pegawai honorer Sekretariat DPRD Banten. Namun, sejak enam bulan lalu menjelang pemilu legislatif, ia mengundurkan diri karena menjadi caleg.

”Keluarga besar saya itu tukang urut. Istri, mertua, paman, dan bibi, semua begitu. Saya sendiri merasa bukan siapa-siapa,” ujarnya.

Iyus menuturkan, setelah menjadi anggota DPRD Kota Serang nanti, ia akan berusaha untuk menjaga amanah ini semaksimal mungkin dengan melaksanakan tugasnya.

”Sesuai wewenang dan fungsi yang diamanahkan. Nanti, saya juga berharap bisa benar-benar menghasilkan kinerja yang maksimal,” ucapnya. (Bayu Dwi Radius)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relakan Dagangan Basah, Nanang Bersyukur Kiosnya di Pasar Poncol Tak Ikut Terbakar

Relakan Dagangan Basah, Nanang Bersyukur Kiosnya di Pasar Poncol Tak Ikut Terbakar

Megapolitan
Langkah PDI-P Untuk Pilkada 2024 di DKI dan Sumut Dinilai Tak Ringan

Langkah PDI-P Untuk Pilkada 2024 di DKI dan Sumut Dinilai Tak Ringan

Megapolitan
Akhir Pelarian Caleg PKS Asal Aceh yang Terlibat Bisnis Narkoba, Buron sejak Maret 2024

Akhir Pelarian Caleg PKS Asal Aceh yang Terlibat Bisnis Narkoba, Buron sejak Maret 2024

Megapolitan
Runutan Polemik Kampung Susun Bayam yang Dimulai sejak Pembangunan JIS

Runutan Polemik Kampung Susun Bayam yang Dimulai sejak Pembangunan JIS

Megapolitan
FBJ Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan Maju Jadi Calon Gubernur Jakarta 2024

FBJ Deklarasikan Dukungan untuk Anies Baswedan Maju Jadi Calon Gubernur Jakarta 2024

Megapolitan
Diperkosa Ayah Tiri, Anak di Kemayoran Diberi Rp 5.000 Sambil Diancam Dicelakai jika Mengadu

Diperkosa Ayah Tiri, Anak di Kemayoran Diberi Rp 5.000 Sambil Diancam Dicelakai jika Mengadu

Megapolitan
Perkosa Anak Disabilitas, Pemilik Warung di Kemayoran Beri Rp 10.000 agar Korban Tutup Mulut

Perkosa Anak Disabilitas, Pemilik Warung di Kemayoran Beri Rp 10.000 agar Korban Tutup Mulut

Megapolitan
3 Kios di Pasar Poncol dan Satu Rumah Warga Terbakar, Diduga akibat Korsleting

3 Kios di Pasar Poncol dan Satu Rumah Warga Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Polisi Tetapkan Eks Staf Kelurahan di Tangsel sebagai Tersangka Pemerkosaan Remaja

Polisi Tetapkan Eks Staf Kelurahan di Tangsel sebagai Tersangka Pemerkosaan Remaja

Megapolitan
Terkait Dorongan ke Pilkada Sumut, Pengamat: Ahok Digunakan PDI-P buat Pusat Pemberitaan

Terkait Dorongan ke Pilkada Sumut, Pengamat: Ahok Digunakan PDI-P buat Pusat Pemberitaan

Megapolitan
Saat DPRD DKI Kritik Penyelenggaraan PPDB, Berujung Permohonan Maaf Disdik

Saat DPRD DKI Kritik Penyelenggaraan PPDB, Berujung Permohonan Maaf Disdik

Megapolitan
Setelah 1,5 Tahun Dilaporkan, Pelaku Pemerkosaan Remaja di Tangsel Akhirnya Ditangkap Polisi

Setelah 1,5 Tahun Dilaporkan, Pelaku Pemerkosaan Remaja di Tangsel Akhirnya Ditangkap Polisi

Megapolitan
Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Penolakan Revisi UU Penyiaran Menguat, Kebebasan Pers Terancam dan Demokrasi Dikhawatirkan Melemah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 28 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com