Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jasa Prostitusi di Balik Kumuhnya Pasar Rumput

Kompas.com - 16/05/2014, 14:50 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sepintas, bangunan tiga lantai PD Pasar Jaya Pasar Rumput yang terletak di depan halte bus transjakarta hanya diisi kios-kios penjual sepatu, baju, dan elektronik. Namun, di balik itu, menjamur salon plus-plus yang menawarkan jasa prostitusi.

Ketika masuk ke halaman Pasar Rumput, terlihat kekumuhan gedung yang besinya sudah berkarat dan seng-seng yang bolong di sana-sini. Lantai tiganya terlihat sudah tak digunakan lagi karena kebakaran beberapa tahun lalu.

"Dulunya di lantai tiga itu kafe-kafe. Sekarang yang bertahan di sana cuma (kafe) Pantura," kata salah seorang pedagang sepatu yang enggan disebutkan namanya, kepada Kompas.com, Jumat (16/5/2014).

Lantai dua Pasar Rumput tersebut terbagi menjadi dua. Separuh lantai berisi pedagang-pedagang sepatu dan separuhnya berisi salon-salon yang menawarkan jasa prostitusi. Dari luar, bahkan dari kios miliknya, salon-salon tersebut tak terlihat janggal.

"Mereka pandai. Kordennya dilapisi dua. Tulisannya (di depan) juga massage. Kalau salon yang bener, cuma massage, tetapi ini massage-nya sama yang lain-lain," katanya.

Ia menambahkan, para gadis salon tersebut selalu bersikap aktif kepada laki-laki yang kebetulan melintas di lantai dua tersebut.

"Kalo ada cowok lewat sini, pasti langsung ditarik sama mereka. Tuh liat aja," ujarnya sambil menunjuk ke arah seorang wanita berbaju merah yang sedang menarik lengan seorang pria.

Tak berapa lama, pria itu pun mengikuti langkah si wanita menuju dalam koridor pasar.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, ada satu salon yang terletak di depan balkon lantai dua, menghadap ke jalan raya. Sekilas, isi salon tersebut sama dengan salon lainnya. Gunting, kaca, dan poster berbagai model potongan rambut ada di dalamnya.

Sementara itu, tak berapa jauh dari salon tersebut, tampak dua wanita sedang bergurau. Salah seorang di antaranya nya memeriksa rambut seorang yang lainnya, seperti sedang mencari kutu.

Selain salon, kafe juga bertebaran di lantai dua ini. Kafe-kafe tersebut buka mulai pukul 21.00 WIB.

"Coba aja jam 10.00 (malam) nanti ke sini. Rame. Kafe-kafe itu jual apa saja. Laki-laki yang nggak punya duit ya mainnya ke sini," ucapnya.

Menurut si pedagang sepatu, pengelola Pasar Rumput cenderung membiarkan hal itu terjadi. Sebab, kantor pengelola berada di lantai dua, tetapi tidak menindak sejumlah salon plus-plus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program 'Runcing'

Senyum Bahagia Anak Cilincing, Bermain Sambil Belajar Lewat Program "Runcing"

Megapolitan
Joki Tong Setan Pembakar 'Tuyul' Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Joki Tong Setan Pembakar "Tuyul" Rumah Hantu di Pasar Rebo Terancam 5 Tahun Penjara

Megapolitan
Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Transaksi Judi Online Kecamatan Bogor Selatan Tertinggi, Perputaran Uang Rp 349 Miliar

Megapolitan
Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Ulah Jukir di Depan Masjid Istiqlal yang Berulang, Kini Palak “Tour Leader” Rp 300 Ribu dan Sopir Bus

Megapolitan
Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Heru Budi Sebut Penjarah Aset Rusunawa Marunda Sudah Dihukum, Warga: Belum Ada Penangkapan

Megapolitan
Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Dibakar Joki Tong Setan, Pemeran Tuyul Rumah Hantu Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Panitia PPDB Jakut Ingatkan Tak Ada Jalur Zonasi untuk Jenjang SMK

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Pengelola Rusunawa Marunda Ternyata Belum Laporkan Kasus Penjarahan, Masih Lengkapi Berkas

Megapolitan
Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Akhirnya PKS Usung Anies dan Kader Sendiri pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Teganya 'Wedding Organizer' Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Teganya "Wedding Organizer" Tipu Calon Pengantin di Bogor, Tak Ada Dekorasi di Hari Resepsi

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com