Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lebaran, Bandara Soekarno-Hatta Rawan Narkoba Selundupan

Kompas.com - 12/06/2014, 16:33 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang hari raya Lebaran, aksi penyelundupan narkoba asal luar negeri melalui Bandara Soekarno-Hatta diprediksikan meningkat. Setiap tahunnya, terjadi peningkatan kasus penyelundupan mendekati momentum perayaan hari raya umat Muslim tersebut.

"Pada saat Lebaran itu biasanya semakin meningkat, sehari atau beberapa hari sebelum Lebaran itu kita biasa nangkap," kata Kepala Kantor Bea dan Cukai Soekarno Hatta Okto Irianto, saat ditemui di kantor Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, di Jakarta Timur, Kamis (12/6/2014).

Okto mengatakan, dalam beberapa tahun belakangan, terjadi peningkatan sekitar 10 persen aksi penyelundupan narkoba di momentum hari raya Lebaran. Ia memperkirakan hal ini terjadi karena pelaku penyelundupan mencari celah kemungkinan lenganggnya pengawasan di saat hari raya Lebaran.

"Karena mereka pikir kita Lebaran atau banyak yang cuti," ujar Okto.

Menurutnya, hal ini sudah di antispasi dengan memindahkan pegawai non Muslim atau pegawai yang bekerja di dalam kantor ke lapangan. "Untuk nutupin yang cuti ini, teman-teman non Muslim atau yang dari kantor kita pindahkan ke lapangan. Jadi nanti yang jaga jumlahnya akan tetap sama," kata Okto.

Pihaknya mengatakan, ada 120 petugas yang bertugas di terminal Bandara Soetta setiap hari. Jumlah petugas ini diakuinya masih kurang mencukupi untuk melakukan pengawasan optimal.

"Layaknya minimal 300 orang untuk yang jaga," ujarnya.

Okto melanjutkan, pada 2013, pihaknya berhasil mengungkap 96 kasus penyelundupan narkoba di Soetta. Dipertengahan tahun 2014 ini, lanjut Okto, jumlah penyelundupan yang berhasil diungkap sebanyak 40 kasus.

"Modus penyelundupan paling banyak itu ditaruh di dalam koper, atau diplester di bagian tubuh, taruh di celana dalam, atau di dalam sepatu. Kalau yang menelan narkoba, baru dua kali," ujar Okto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com