Seorang penumpang kopaja 602 jurusan Ragunan-Monas, Veny Katrina (26), mengatakan, saat itu, ia yang bekerja sebagai konsultan akan menemui klien di Kementerian Pertahanan. Namun, tabrakan beruntun pada pukul 07.55 WIB tersebut membuatnya membatalkan pertemuan itu dan membuatnya shock.
"Saya mau ketemu klien, kantor saya di Tebet. Jadi, ke Kemenhan naik kopaja buat menemui klien saya," kata Veny saat ditemui di RSUD Tarakan, Gambir, Jakarta Pusat.
Veny mengalami luka pada bagian kaki. Dia mengaku kondisi psikisnya jauh lebih baik. Namun, jika berjalan, ia masih pincang.
Veny mengaku duduk di bangku ketiga dari depan kopaja 602, yang merupakan bus di posisi ketiga dalam tabrakan beruntun itu. Ketika kejadian, ia berusaha menyelamatkan diri dengan lompat melalui pintu tengah bus kopaja tersebut. Sepengetahuan Veny, di kopaja tersebut terdapat 6 orang, 4 orang di antaranya adalah penumpang, 1 orang sopir, dan 1 orang kondektur.
"Saya kepikiran langsung keluar. Di situ bangku udah pada lepas, kaca juga pada pecah," kata Veny.
Korban lain, Safitri (25), mengaku mengalami luka di bagian kaki, mengalami memar, serta luka ringan di tangan. Dia menuturkan, saat kejadian, ia dibawa oleh dua orang petugas transjakarta untuk diobati di RS Tarakan.
Saat ditemui Kompas.com, terdapat noda darah di bagian kanan jilbab kuning yang dikenakan Safitri. Safitri saat itu duduk di tengah kopaja 602 dan sedang memainkan telepon genggamnya. Tiba-tiba, ia langsung dikejutkan oleh tabrakan itu. Kemudian, ia tak ingat kejadian itu dan sudah ditangani pihak RS Tarakan.
Penumpang lain, Christina (28), penumpang tranjakarta yang berada di bus pertama, mengaku duduk di kursi paling belakang. Christina mengalami luka di bagian punggung dan terkena pecahan kaca.
"Punggung saya terasa kena dari tabrakan kopaja belakang. Terus saya maju ke depan. Tersungkur gitu. Saya sama penumpang lain di belakang kena pecahan kaca bus," kata Christina yang lemas dan harus duduk di kursi roda.
Salah seorang petugas pengurus pengendali jalur dari Perum Damri, operator BLU Transjakarta, Iwan, mengklaim, semua pengobatan korban di RS Tarakan sudah dibiayai lunas oleh Perum Damri.
"Sudah ditanggung biaya obat dan IGD. Kini urusan di RS Tarakan sudah selesai," kata Iwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.