Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stan Pemprov DKI di Jakarta Fair Terbengkalai

Kompas.com - 25/06/2014, 19:01 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam pelaksanaan Jakarta Fair, di Kemayoran, Jakarta Pusat, PT Jakarta International Expo (JIExpo) sebagai pihak penyelenggara memberikan area khusus bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk mendirikan stan-stan untuk Pemprov DKI Jakarta.

Stan khusus untuk dinas-dinas dan BUMD Pemprov DKI tersebut dipusatkan di Hall B1 arena Jakarta Fair. Di sana terdapat puluhan stand dengan nama-nama dinas, badan atau BUMD yang terpampang di atasnya. Di antaranya PT MRT Jakarta, Bappeda DKI, Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP), Dinas Pelayanan Pajak DKI, Dinas Kelautan dan Pertanian DKI, serta Pemerintah Kota di lima wilayah dan satu kabupaten DKI.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, stan-stan yang seharusnya memberi informasi dan pengetahuan tentang DKI itu justru banyak yang terbengkalai dan beralih fungsi. Stan tersebut tidak dikelola dengan baik.

Saat Kompas.com berkunjung ke stand PT MRT Jakarta, Rabu (25/6/2014), ada dua petugas yang menjaga stan itu. Namun, mereka tidak dapat menjelaskan bagaimana megaproyek transportasi massal yang bakal dinikmati warga Jakarta tahun 2018 itu. Mereka hanya membagikan sebuah goodybag berisi notes dan sebuah pulpen. Di stan itu, juga tampak maket Stasiun Bawah Tanah Dukuh Atas dan Stasiun Layang Blok M.

Ada juga stan Pemprov DKI yang tidak terisi sama sekali. Banyak pihak yang memanfaatkan stan kosong tersebut. Stan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) misalnya. Tidak ada petugas Dukcapil di sana untuk menjelaskan berbagai tugas Dukcapil DKI, seperti sosialisasi kependudukan dan lainnya.

Akhirnya stan tersebut diisi oleh pelukis sketsa wajah yang menggelar contoh sketsa wajah dengan kertas karton hitam di lantai stan. Pengunjung pun dikenakan biaya Rp 50.000, jika ingin dilukis sketsa.

Kemudian, ada banyak stan yang diisi oleh pedagang-pedagang yang tidak mewakili dinas sebagai pemilik stand tersebut. Misalnya, di stan pasar-pasar yang dikelola PD Pasar Jaya. Seperti Pasar Asemka dan Pasar Gembrong.

Sayangnya, produk-produk yang dijual tidak mewakil karakter pasar tradisional tersebut. Seperti di stan Pasar Asemka, pedagang menjual power bank seharga Rp 50.000 dan tongsis (tongkat narsis) seharga Rp 85.000.

Menanggapi hal itu, Kepala Humas PD Pasar Jaya Agus Lamun mengatakan pihaknya memutuskan untuk tidak mengikuti kegiatan Jakarta Fair. Sebab, pada saat bersamaan, PD Pasar Jaya juga menggelar panggung hiburan di Jakarta Night Festival (JNF) dan mengikuti parade mobil hias di Jakarnaval.

"Jadi kalau penyelenggaraan di Jakarta Fair, pengisi stan itu koordinasi dengan Suku Dinas Koperasi UMKM Perdangan masing-masing wilayah," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Pengalaman Buruk Rombongan Bandung Dikejar, Dipalak, dan Diancam Preman Jakarta Gara-gara Parkir

Megapolitan
Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Dapat Restu Maju Pilkada Bogor, Atang Trisnanto Kuatkan Tim Pemenangan

Megapolitan
Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Berbagai Kendala Kartu Keluarga Saat PPDB Jalur Zonasi, Anak Baru Pindah KK Tak Terbaca Sistem

Megapolitan
Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Nasib Malang Calon Pengantin di Bogor, Kena Tipu WO Hingga Puluhan Juta

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 26 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta Hari Ini 26 Juni 2024

Megapolitan
Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Pemerintah Diminta Tunjuk Perumnas untuk Kelola Rumah Subsidi agar Tepat Sasaran

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

[POPULER JABODETABEK] Rumah Subsidi Pemerintah di Jarah, Pengamat : Bank dan Pemilik Tak Peduli Nilai Bangunan | Calon Pengantin Ditipu WO

Megapolitan
Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Pemerintah Diminta Evaluasi dan Coret Pengembang Rumah Subsidi yang Bermasalah

Megapolitan
Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Kepiluan Calon Pengantin di Bogor Kena Tipu WO, Dekorasi dan Katering Tak Ada pada Hari Pernikahan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 26 Juni 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Rute KA Jayakarta dan Tarifnya 2024

Megapolitan
PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

PKB Harap Kadernya Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, tapi Tak Paksakan Kehendak

Megapolitan
Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Cegah Judi Online, Kapolda Metro Jaya Razia Ponsel Anggota

Megapolitan
Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Akhir Hidup Tragis Pedagang Perabot di Duren Sawit, Dibunuh Anak Kandung yang Sakit Hati Dituduh Maling

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com