Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Wagub DKI Tergantung Kesepakatan Mega dan Prabowo

Kompas.com - 10/07/2014, 15:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa hasil hitung cepat lembaga survei menempatkan pasangan calon presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam Pilpres 2014.

Apabila perhitungan Komisi Pemilihan Umum tidak jauh berbeda dengan hitung cepat, maka Jokowi akan menanggalkan jabatannya sebagai Gubernur DKI, dan Basuki Tjahaja Purnama otomatis menjadi orang nomor satu di Ibu Kota. Kemudian, siapa wakil gubernur yang bakal mendampingi Basuki memimpin Jakarta?

"(Keputusan wagub) semua itu tergantung kesepakatan partai pemenang pengusung Jokowi-Ahok. Terserah Pak Prabowo dan Bu Mega," kata Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis (10/7/2014).

Ferrial menjelaskan, dua partai pemenang Pilkada DKI, PDI-Perjuangan dan Partai Gerindra berkoordinasi untuk mengajukan dua nama calon wagub. Selanjutnya, DPRD lah yang akan memilih dan memutuskan pendamping Basuki kelak.

Dua calon wagub DKI itu bisa berasal dari partai maupun pihak lain yang dianggap pantas memimpin Jakarta. Namun ia belum mengetahui, apakah anggota DPRD DKI lama atau baru yang bakal memutuskan calon wagub DKI itu. Sebab, pelantikan anggota DPRD akan dilaksanakan pada Agustus mendatang dan pelantikan presiden baru pada 20 Oktober.

"Saya tidak tahu, apakah mau terburu-buru memilih wagub setelah penetapan presiden 22 Juli atau menunggu sampai Oktober? Kalau ingin cepat-cepat, kami oke-oke saja, siap saja," kata anggota fraksi Partai Demokrat itu.

Kendati demikian, kata Ferrial, proses pemilihan wagub baru bisa dilakukan setelah ada hasil resmi penetapan presiden-wakil presiden terpilih oleh KPU. Sebab, kedua pasangan calon sama-sama berpeluang kuat memimpin Indonesia? Jika Prabowo menang, maka DKI tidak perlu mencari wagub yang baru.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani 'Open BO' Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Nasib Perempuan di Kemayoran Layani "Open BO" Berujung Disekap Pelanggan yang Dendam

Megapolitan
Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Anak Bunuh Diri Bisa Diantisipasi…

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

[POPULER JABODETABEK] Ibu Rekaman Anak Bersetubuh dengan Pacar | Jukir Liar di Jakarta Diberantas

Megapolitan
Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com