Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modal Rp 10 Juta, Penukar Uang Untung Rp 1 Juta

Kompas.com - 21/07/2014, 10:12 WIB
Laila Rahmawati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menjelang Lebaran, penukar uang bermunculan, salah satunya di kawasan Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Penghasilan dari penyedia jasa tukar uang musiman ini termasuk menguntungkan. Dari Rp 10 juta, mereka bisa mendapat untung Rp 1 juta.

Desi sudah tiga Lebaran menjadi penyedia jasa penukar uang receh keliling. Pecahan yang ditawarkan ialah Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, sampai Rp 10.000.

"Seminggu sebelum Lebaran biasanya paling ramai. Satu hari saja bisa laku Rp 10 juta dengan untung (penghasilan) Rp 1 juta," kata wanita yang tinggal di Depok tersebut saat ditemui di Terminal Lebak Bulus, Minggu (20/7/2014).

Desi mengatakan, ia mulai berjualan sejak seminggu lalu. Jika ingin menukarkan uang sebesar Rp 100.000, orang yang menukar harus membayar Rp 110.000.

Desi mengaku dirinya tidak menaikkan harga meskipun Lebaran semakin dekat. Uang hasil untung penukaran pun dibagi dua bersama dengan seorang rekan sesama penyedia jasa penukar uang lainnya.

"Saya berdua dengan teman saya dari Depok. Karena saya berdua, sistemnya kalau ada yang beli, kita bagi dua. Kita ada bosnya. Dia yang ngedrop uang ke kita. Tiap hari, kita harus setor ke dia. Nanti dia yang tentuin fee kita," tutur Mia, rekan Desi.

Meskipun ada bank sebagai tempat penukaran uang resmi, masih banyak orang yang menukarkan uang di penyedia jasa penukar uang receh keliling, seperti Desi dan Mia.

"Saya nukar uangnya cuma sedikit, jadi malas kalo ke bank. Makanya, saya nukarnya di sini aja," kata Komeng, salah seorang pemudik tujuan Surabaya yang menukar uang sebanyak Rp 200.000 kepada Desi.

Pantauan Kompas.com, ada sekitar lima sampai enam orang penyedia jasa penukar uang receh yang berkeliling di area Terminal Lebak Bulus. Mereka menawarkan lembaran-lembaran uang yang sudah terbungkus plastik kepada orang-orang yang sedang menunggu bus untuk membawa mereka mudik ke kampung halaman masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com