Desi sudah tiga Lebaran menjadi penyedia jasa penukar uang receh keliling. Pecahan yang ditawarkan ialah Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, sampai Rp 10.000.
"Seminggu sebelum Lebaran biasanya paling ramai. Satu hari saja bisa laku Rp 10 juta dengan untung (penghasilan) Rp 1 juta," kata wanita yang tinggal di Depok tersebut saat ditemui di Terminal Lebak Bulus, Minggu (20/7/2014).
Desi mengatakan, ia mulai berjualan sejak seminggu lalu. Jika ingin menukarkan uang sebesar Rp 100.000, orang yang menukar harus membayar Rp 110.000.
Desi mengaku dirinya tidak menaikkan harga meskipun Lebaran semakin dekat. Uang hasil untung penukaran pun dibagi dua bersama dengan seorang rekan sesama penyedia jasa penukar uang lainnya.
"Saya berdua dengan teman saya dari Depok. Karena saya berdua, sistemnya kalau ada yang beli, kita bagi dua. Kita ada bosnya. Dia yang ngedrop uang ke kita. Tiap hari, kita harus setor ke dia. Nanti dia yang tentuin fee kita," tutur Mia, rekan Desi.
Meskipun ada bank sebagai tempat penukaran uang resmi, masih banyak orang yang menukarkan uang di penyedia jasa penukar uang receh keliling, seperti Desi dan Mia.
"Saya nukar uangnya cuma sedikit, jadi malas kalo ke bank. Makanya, saya nukarnya di sini aja," kata Komeng, salah seorang pemudik tujuan Surabaya yang menukar uang sebanyak Rp 200.000 kepada Desi.
Pantauan Kompas.com, ada sekitar lima sampai enam orang penyedia jasa penukar uang receh yang berkeliling di area Terminal Lebak Bulus. Mereka menawarkan lembaran-lembaran uang yang sudah terbungkus plastik kepada orang-orang yang sedang menunggu bus untuk membawa mereka mudik ke kampung halaman masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.