Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di Jakarta Masuk hingga Hari Sabtu, Ini Tanggapan Pelajar SMA

Kompas.com - 11/08/2014, 15:41 WIB
Nadia Zahra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam waktu dekat, seluruh sekolah negeri di DKI Jakarta akan memberlakukan kegiatan belajar mengajar pada hari Sabtu, atau enam hari selama satu pekan.

Aturan ini menyesuaikan Kurikulum 2013 yang berisi materi pelajaran lebih banyak. Beberapa komentar penolakan datang dari orangtua dan pelajar. Salah satunya pelajar kelas XI SMAN 71, Duren Sawit, Jakarta Timur, Julian (17).

Julian mengatakan bahwa kebijakan tersebut justru memberikannya beban psikologis. "Bikin streslah ya, kita sudah dibebani macam-macam tugas, PR yang sebenarnya cukup sampai Jumat saja. Kalau Sabtu masuk, bagaimana istirahatnya? Kan kami butuh penyegaran otaklah. Lagian kenapa sih pemerintah buat kebijakan yang kontroversial terus. Apa saja, seperti kebijakan masuk Sabtu-lah, kurikulum padatlah, terus yang pelajar enggak boleh keluar malamlah, ada pakai baju Betawi-lah, aneh-aneh banget," kata Julian mengeluh saat ditemui bersama dengan empat temannya, Senin (11/8/2014).

Fadhil (18), siswa kelas XII IPS I SMA 14 Cawang, Jakarta Timur, mengungkapkan hal senada. Menurut dia, peraturan tersebut apabila dilaksanakan tentunya dapat mempersulit aktivitas lainnya di luar sekolah (eksternal).

"Kalau ada les bagaimana? Enggak mungkin dong setiap hari jadi pulang malam gara-gara aktivitas di luaran (luar sekolah) yang enggak ke-handle. Saya enggak setuju masuk Sabtu-lah intinya," ujar Fadhil.

Orangtua pelajar bernama Suharmi (52) menolak jika pemerintah memberlakukan kebijakan tersebut. "Anak saya ada di SMA 100 Jakarta. Enggak sepakat, kasihan anak-anak waktunya habis di sekolah, padahal kan mereka butuh pembelajaran dari rumah atau luar sekolah juga, seperti les, ikut acara dari karang tarunanya dia (anaknya), sama kumpul keluarga. Kalau Sabtu masuk, kasihan anaknya sudah capek terus bawaannya," ujar Suharmi saat ditemui di Kampung Melayu, Jakarta Timur.

Di lain pihak, Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Timur Budiana mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar hari Sabtu tidak menjadi masalah. "Nanti kan pelaksanaannya bervariasi, ada yang masuk untuk ekstrakurikuler, ada juga untuk tatap muka pelajaran (belajar di kelas). Intinya kebijakan ada di dinas, sedangkan sudin hanya melaksanakan saja," kata Budiana.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Lasro Marbun mengatakan, dengan materi pelajaran yang lebih banyak, maka tidak akan mungkin kegiatan belajar mengajar hanya dilakukan pada Senin sampai Jumat.

Pilihan yang tepat adalah mengadakan kegiatan belajar mengajar pada hari Sabtu. Dengan demikian, jam pulang sekolah bisa pukul 14.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

KPU Lantik 60 PPK untuk Kawal Pilkada Bekasi 2024

Megapolitan
Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Beraksi di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja, Pelaku Pereteli 3 Ban Mobil dalam 20 Menit

Megapolitan
Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Cerita Fransiskus Asal Flores, Rela Cuti Kuliah demi Jadi Taruna STIP

Megapolitan
Pemprov DKI Larang 'Study Tour', Korbankan Pengalaman Anak

Pemprov DKI Larang "Study Tour", Korbankan Pengalaman Anak

Megapolitan
PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

PSI Buka Penjaringan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com