Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Bioskop Masyarakat Bawah Jakarta

Kompas.com - 29/08/2014, 20:52 WIB
Desy Hartini

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kini semakin sulit mencari bioskop bertarif murah di Jakarta. Beragam bioskop yang kerap dinikmati kalangan masyarakat bawah ini satu per satu "digusur", lalu dibangun ulang, atau dialihfungsikan.

Namun, masih ada gedung bioskop yang berdiri di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Bioskop itu adalah Mulia Agung dan Grand yang dikelola dua perusahaan berbeda.

Bioskop Mulia Agung dikelola PT Mulia Agung yang terdiri dari tiga teater di lantai dua. Sementara, Bioskop Grand dikelola PT Keramat yang memiliki dua teater di lantai satu.

Rupanya, kedua perusahaan tersebut dimiliki oleh beberapa orang yang masih satu keluarga. "Ini yang punya semuanya kan satu keluarga," ujar Pengurus Bioskop, Husein kepada Kompas.com, Jumat (29/8/2014).

Akan tetapi, kedua bioskop ini kondisinya sudah tak layak. Bahkan, bioskop lantai satu pun terlihat seperti sebuah basement di pusat belanja. Tak berbeda dengan bioskop lantai dua yang tak terurus.

Berdasarkan pantauan, selama kurang lebih tiga jam sejak bioskop itu dibuka, yakni pukul 13.00, tak ada seorang pun yang membeli tiket. Hanya ada beberapa pedagang minuman yang berjualan di depan bioskop.

Beberapa pasangan pria-wanita dan muda-mudi juga terlihat di beberapa sudut. Bahkan, pasangan sesama jenis tatkala juga ada di sekitaran gedung bioskop tersebut. "Di sini memang banyak yang homo. Cewek gak 'bener' juga gak sedikit," ujar salah seorang ibu yang enggan menyebutkan namanya.

Pada lantai satu, hanya ada loket tanpa komputer, dua teater, para pedagang kaki lima, dan parkiran mobil serta motor. Memasuki lantai dua akan terlihat tiga teater dan sebuah ruangan dengan tulisan 'kantor' di pintunya.

Hampir di beberapa dinding terlihat pula poster-poster erotis dan beberapa film jadul. Debu-debu juga menempel pada setiap sisi gedung.

Selain itu, hampir di setiap sudut ruangan gedung tua juga terbentang sarang laba-laba. Lantaran sepi pengunjung, Husein menambahkan jika ia tak jarang membatalkan pemutaran film tersebut.

"Sering yang nonton kurang dari sepuluh, biasanya itu kami batalkan dan kembalikan uang mereka. Pokoknya kalau sedikit yang nonton, kami batalkan. Biaya listrik dan harga tiket penonton jauh sekali," kata Husein.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com