Hal tersebut diungkapkan Meirina Syafrianti (48), pemilik toko Mabroer Blok G Lantai 3 BCT No 075. Pedagang batik itu keberatan bila manajemen pasar menerapkan biaya sewa.
"Kita maunya tunggu semua fasilitas jadi. Kalau sekarang bayar, mana bisa buat makan," tutur dia kepada Kompas.com, Selasa (2/9/2014).
Menurut Meirina, Kepala Pasar Blok G telah menemui perwakilan pedagang dan membicarakan hal tersebut. Menurut Kepala Pasar, keputusan untuk bayar sewa atau tetap gratis masih dirapatkan, sedangkan untuk fasilitas di Blok G, seperti eskalator dan jembatan penghubung, diperkirakan jadi pada 2015.
Pantauan Kompas.com, suasana kios di lantai 3 Blok G makin sepi. Dari data manajemen pasar, kini pedagang sudah tinggal 20 persen dari awal dibukanya Blok G. Beberapa dari mereka kembali berjualan di Jalan Jati Baru X, sedangkan yang masih menginginkan kios di Blok G, pedagang berpura-pura membuka lapaknya saat akan didata.
"Banyak tuh yang nanti pas absen jam setengah satu balik ke sini, gantung-gantungin baju pura-pura buka," kata pedagang lain yang enggan menyebutkan namanya.
Setelah diabsen oleh petugas pasar dan membayar uang retribusi sebesar Rp 4.000, mereka kembali menutup toko dan melanjutkan berdagang di luar Blok G. Kini jajaran manajemen dan Kepala Pasar Blok G masih tidak bisa ditemui karena sedang rapat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.