"Ini bukan manuver politik. Ini prosedur yang ada di dewan saja. DPRD enggak ada urusan dengan presiden ya, itu urusannya DPR," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/9/2014) siang. [Baca: "Anggota Dewan Digaji Rakyat, tetapi Rapat Paripurna Bolos Semua"]
Seharusnya, Sanusi mengatakan, Paripurna DPRD DKI yang dilaksanakan Senin ini tidak mengagendakan penetapan pimpinan DPRD. Kata dia, agenda paripurna hari ini hanya pengumuman calon pimpinan dewan hasil usulan partai serta mengumumkan struktur komisi-komisi DPRD.
Sanusi beralasan, fraksi PDI Perjuangan baru menyerahkan surat pengajuan pimpinan DPRD pada Jumat (12/9/2014) lalu. Padahal, paripurna yang beragendakan pengumuman pimpinan DPRD dilaksanakan Rabu (10/9/2014) lalu.
Seharusnya, saat nama pimpinan DPRD diajukan, surat langsung dikirim ke Kementerian Dalam Negeri untuk diputuskan oleh menteri. "Salah PDI Perjuangan sendiri yang lamban. Nah, sekarang akhirnya bingung kan karena paripurnanya minta diundur," ucap Sanusi.
Sesuai rencana, ketua DPRD DKI Jakarta sementara Jhonny Simanjuntak akan bertemu empat calon pimpinan DPRD yang meminta pengunduran paripurna tersebut. Apabila pertemuan menemukan titik temu, rapat paripurna dapat dimulai kembali pukul 16.00 WIB.
Sebelumnya diberitakan, rapat paripurna soal pengumuman pimpinan DPRD DKI Jakarta serta komisi-komisi di dalamnya ditunda. Empat calon pimpinan DPRD DKI yang minta paripurna ditunda, yakni Mohamad Taufik (Gerindra), Triwisaksana (PKS), Abraham Lunggana (PPP), dan Ferrial Sofyan (Demokrat). [Baca: Calon Pimpinan DPRD DKI Minta Paripurna Penetapan Ketua Diundur, Ini Sebabnya]
Sedianya, paripurna dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB. Namun, anggota dewan yang hadir tidak mengikuti paripurna. Sebanyak 61 anggota dewan hanya membubuhkan tanda tangan di buku absen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.