Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Yah... Padahal Monas Bagus Pas Malam-malam"

Kompas.com - 16/09/2014, 13:53 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembatasan jam buka Monumen Nasional, Jakarta Pusat, mendapat tanggapan beragam dari pengunjungnya. Sebagian mengaku kecewa tidak bisa mengunjungi tempat tersebut lebih dari pukul 20.00.

Seorang pengunjung asal Kalimantan Timur, Ismail (18), mengaku sedikit kecewa terhadap pembatasan jam buka Monas. "Yah, padahal Monas bagus pas malam-malam," kata Ismail kepada Kompas.com saat ditemui di Monas, Jakarta Pusat, Selasa (16/9/2014).

Meskipun jarang ke Monas, Ismail mengaku senang berkunjung ke sana. Ia pun lebih menyukai pemandangan Monas kala malam daripada siang.

Namun, ia mengakui, bila dibuka sampai malam, area Monas rawan disalahgunakan, misalnya oleh muda-mudi yang melakukan perbuatan mesum. Laporan mengenai adanya penodongan atau pemalakan di lokasi tersebut juga membuat ia bergidik.

"Ngeri juga sih, Kak, kalau sampai begitu. Jadi, saya dukung saja kebijakannya, asal sosialisasinya baik. Kasihan kan kalau sudah jauh-jauh datang ke Monas, ternyata tutup," kata remaja ini.

Sementara itu, bagi pasangan Sartono (30) dan Yuni (26), pembatasan jam buka Monas tidak terlalu mengganggu mereka. Pasangan yang baru menikah ini mengaku lebih senang berekreasi ke Monas pada pagi hari, sekaligus berolahraga.

"Pembatasan jam buka pasti sudah ada pertimbangan yang matang. Buat kami sih ini enggak ada masalah, malah justru baguslah kalau bisa mengurangi kejahatan," kata Yuni.

Monas yang sebelumnya buka pukul 04.00-24.00 setiap harinya menjadi pukul 04.00-20.00, bahkan setiap hari Senin pukul 04.00-10.00.

Tujuan membatasi jam buka ini untuk mengurangi kasus-kasus kriminal yang pernah dilaporkan terjadi di Monas pada malam hari, misalnya pemalakan atau penodongan.

Pembatasan itu juga diharapkan mampu menekan perbuatan mesum yang dilakukan muda-mudi saat berkunjung ke Monas saat kondisi sudah sepi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Dinas SDA DKI Jakarta Bangun Saluran Air di Jalan Ciledug Raya untuk Antisipasi Genangan

Megapolitan
Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Jaksel dan Jaktim Masuk 10 Besar Kota dengan SDM Paling Maju di Indonesia

Megapolitan
Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Heru Budi: Ibu Kota Negara Bakal Pindah ke Kalimantan Saat HUT ke-79 RI

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Bandar Narkoba di Pondok Aren Bersembunyi Dalam Toren Air karena Takut Ditangkap Polisi

Megapolitan
Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Siswi SLB di Kalideres yang Diduga Jadi Korban Pemerkosaan Trauma Lihat Baju Sekolah

Megapolitan
Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Masih Dorong Eks Warga Kampung Bayam Tempati Rusun Nagrak, Pemprov DKI: Tarif Terjangkau dan Nyaman

Megapolitan
Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Suaminya Dibawa Petugas Sudinhub Jakpus, Winda: Suami Saya Bukan Jukir Liar, Dia Tukang Servis Handphone

Megapolitan
Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Ditangkap Polisi, Pencuri Besi Pembatas Jalan di Rawa Badak Kerap Meresahkan Tetangga

Megapolitan
Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Kronologi Terungkapnya Penemuan Mayat Dalam Toren yang Ternyata Bandar Narkoba

Megapolitan
Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Polisi Proses Laporan Dugaan Pemerkosaan Siswi SLB di Jakbar

Megapolitan
Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Megapolitan
Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Megapolitan
Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com